Tiga Emas Dalam Sehari: Panahan, Dayung, dan Pencak Silat Dorong Indonesia Tetap Kuat di Peringkat Dua

Sea Games 2025
Indonesia meraih tiga emas dalam satu hari di SEA Games 2025 hari Rabu: dari dayung double sculls putra, pencak silat kelas C putra, dan panahan recurve beregu putri, mempertahankan posisi kedua klasemen sementara dengan jarak jauh dari Vietnam. Foto: Instagram @kemenpora
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Hari Rabu (17 Desember 2025) menjadi hari yang penuh prestasi bagi kontingen Indonesia di SEA Games 2025, dengan tiga medali emas yang ditambahkan ke koleksi—membuat total emas kini mencapai 65 dan mempertahankan posisi kedua klasemen sementara dengan jarak yang cukup jauh dari Vietnam di posisi ketiga. Yang paling baru adalah kontribusi dari cabor panahan, di mana tim recurve beregu putri membawa pulang emas ke-65 setelah menguasai nomor tersebut.

Tim panahan yang diperkuat Diananda Choirunisa, Ayu Mareta Dyasari, dan Rezza Octavia berhasil menempati podium tertinggi, menjadikan mereka yang ketiga meraih emas untuk Indonesia pada hari itu. Di belakang mereka, Malaysia mendapatkan medali perak sedangkan Vietnam harus puas dengan perunggu—menunjukkan dominasi Merah Putih di nomor tersebut.

Sebelum keberhasilan panahan, pagi hari telah dimulai dengan kegembiraan dari cabor dayung. Pasangan Rendi Setia Maulana dan La Memo meraih emas ke-63 di nomor double sculls putra setelah menjadi yang tercepat di lintasan, menorehkan catatan waktu 7 menit 18,507 detik. Mereka mengungguli wakil tuan rumah Thailand, Narongsak Naksaeng dan Premanut Wattananusith, yang finis kedua dengan waktu 7 menit 21,404 detik. Adapun peringkat ketiga diduduki oleh Rynjie Penaredondo dan Adrian Maxilom dari Filipina dengan waktu 7 menit 51,922 detik, yang membawa pulang medali perunggu.

Baca Juga:Dari Kuasai Akuatlon ke Sabet Perak Triatlon: Tim Putri Indonesia Tetap Berbisa di SEA Games 2025Debut Gemilang Jefri, Tiga Medali Kurang dari Target: Kisah Tim Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025

Setelah emas dari dayung, Indonesia segera menambah emas ke-64 melalui cabor pencak silat. Muhammad Zaki Zikirllah Prasong berhasil menjadi juara di tanding kelas C putra setelah mengalahkan wakil Thailand, Tinnapat Janjaroen. Kemenangan ini tidak hanya menambah emas, tetapi juga menunjukkan bahwa pencak silat tetap menjadi andalan utama Indonesia di pesta olahraga regional ini.

Dengan tiga emas dalam satu hari, posisi Indonesia di peringkat kedua klasemen sementara semakin kokoh. Vietnam yang berada di posisi ketiga saat ini masih tertinggal jauh, memberikan harapan besar bagi kontingen Merah Putih untuk mempertahankan tempat tersebut hingga akhir turnamen. Tren positif ini menunjukkan konsistensi atlet Indonesia dalam meraih prestasi, bahkan di berbagai cabang olahraga yang berbeda—dari kecepatan di air (dayung), keakuratan di lapangan (panahan), hingga keahlian bertarung di panggung (pencak silat).

0 Komentar