Pemerintah Kota Cirebon serius membenahi Sungai Sukalila agar terlihat tidak lagi kumuh. Penataan dengan menjadikan kawasan Sungai Sukalila menjadi ruang terbuka hijau untuk kepentingan publik.
Keramaian dan warna-warni pigura, lukisan, dan pedagang kecil, sol sepatu, dan lainnya yang sebelumnya menghiasi kawasan Jalan Sukalila Selatan, Kota Cirebon, kini sudah berubah rata, hanya tersisa puing atau berangkalan bongkaran bangunan kios pedagang.
Meski menyisakan kenangan, pedagang harus rela kehilangan sumber penghasilan yang biasanya didapat dari usaha. Namun, karena aturan, para pedagang hanya ikhlas lapaknya dibongkar setelah puluhan tahun.
Baca Juga:Biodata Suyudi Ario Seto, Kepala BNN yang Ungkap Buron Interpol Penyelundup Sabu 2 Ton
Kawasan bantaran sungai yang menjadi kewenangan atau tanah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, menjadi perhatian serius pemerintah dan BBWS dalam upaya pembenahan. Agar kawasan Sukalila yang kini dianggap kumuh, ke depan bisa ditata menjadi ruang terbuka hijau yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan publik.
Sementara saat ini, puluhan pedagang belum mendapat kompensasi atau dana kerohiman dari pemerintah, baik bersumber dari CSR dan lainnya untuk menyambung hidup selama beberapa hari ke depan. Meski demikian, Pemkot fokus untuk membersihkan sisa bongkaran yang nanti akan dilanjutkan normalisasi sungai oleh BBWS.