Dea Salsabila Bawa Emas Ke-79 Kontingen Indonesia, Rekan Senegaranya Kalah Cipta Sejarah Karena Aturan

Dea Salsabila
Dea Salsabila raih emas ke-79 Kontingen Indonesia di modern pentathlon SEA Games 2025, sementara Farras Satrio dapat perak; dua nomor lagi akan dipertandingkan hari ini. Foto: Instagram @deasalsdp
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Generasi pertama atlet modern pentathlon Indonesia, Dea Salsabila Putri, sukses meraih medali emas ke-79 bagi Kontingen Merah Putih pada SEA Games 2025 Thailand. Emas prestisius itu diraihnya pada hari kedua kompetisi yang digelar di Pantai Jomtien, Pattaya City, Chonburi, Kamis (18 Desember 2025). Dea menempati posisi pertama dengan waktu 18 menit 01,83 detik, mengungguli enam pesaing termasuk rekan senegaranya, Nurfa Inayah Nurul Qolbi.

“Alhamdulillah, akhirnya saya bisa kembali meraih emas SEA Games untuk Indonesia,” ujar Dea, dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Desember 2025. Ia mengucapkan terima kasih kepada orang tua, Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia (MPI), dan pemerintah atas dukungan yang diberikan. Dea juga memiliki harapan agar pencapaiannya ini dapat membangkitkan semangat bagi atlet muda. “Semoga ini menjadi inspirasi bagi junior-junior saya untuk regenerasi,” katanya.

Untuk Dea sendiri, medali emas ini menjadi yang keempat di ajang SEA Games. Sebelumnya, ia telah menyumbangkan tiga emas pada SEA Games 2019 Filipina. Nomor triathle modern pentathlon yang ia ikuti adalah kombinasi tiga disiplin olahraga sekaligus: lari, renang, dan menembak laser.

Baca Juga:Rekomendasi Tempat Liburan Tahun Baru: Awal Tahun yang Lebih SpesialKabaddi Wanita Bawa Indonesia Menembus Target 80 Emas SEA Games 2025 — Sejarah Kembali Tercatat

Momen menarik terjadi ketika Nurfa, yang sebenarnya finis kedua dengan waktu 18 menit 13,14 detik, tidak bisa mendapatkan medali perak. Hal ini disebabkan oleh aturan yang melarang satu negara meraih dua medali dalam satu nomor. Akibatnya, medali perak jatuh ke tangan atlet Filipina Shyra Mae Aranzado (18 menit 29,30 detik), sedangkan perunggu menjadi milik wakil tuan rumah Aisika Kaewyongkod (18 menit 39,99 detik).

Di nomor triathle perorangan putra, wakil Indonesia Farras Satrio Aris harus puas dengan medali perak setelah finis kedua dengan waktu 14 menit 27,79 detik. Ia kalah dari atlet Filipina Michael Ver Anton Comaling yang mencatat waktu lebih cepat, 14 menit 10,17 detik. Medali perunggu nomor ini diraih oleh Phurit Yohuang dari Thailand dengan waktu 15 menit 16,00 detik.

Dengan penambahan satu emas dan satu perak, cabang modern pentathlon Indonesia sejauh ini telah menyumbang total satu emas, dua perak, dan satu perunggu bagi kontingen Indonesia. “Mudah-mudahan keberhasilan Dea bisa memberi semangat bagi atlet-atlet kita yang akan bertanding pada hari terakhir lomba besok,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat MPI, Marsekal Muda Purwoko Aji Prabowo.

0 Komentar