RADARCIREBON.TV – Bulan Rajab kembali hadir sebagai salah satu fase penting dalam kalender ibadah umat Islam. Termasuk dalam Al-Asyhurul Hurum atau bulan-bulan yang dimuliakan, Rajab menempati posisi strategis sebagai gerbang spiritual sebelum memasuki Sya’ban dan puncaknya di bulan suci Ramadhan.
Berdasarkan kalender Hijriah resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, 1 Rajab 1447 Hijriah diperkirakan jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025. Sejak tanggal tersebut, umat Islam telah dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, salah satunya puasa Rajab.
Puasa Rajab: Sunnah, Fleksibel, dan Penuh Hikmah
Puasa di bulan Rajab bukan ibadah wajib, melainkan sunnah yang dianjurkan. Rasulullah SAW sendiri memberikan teladan dengan tidak menetapkan pola puasa yang kaku. Dalam riwayat Ibnu Abbas, disebutkan bahwa Nabi terkadang berpuasa cukup banyak di bulan Rajab, namun di waktu lain beliau juga berhenti berpuasa. Sikap ini dipahami para ulama sebagai pesan agar umat Islam tidak memandang puasa Rajab sebagai kewajiban yang membebani.
Baca Juga:Jadwal dan Niat Puasa Sunah Bulan Rajab Beserta KemuliaannyaKeutamaan & Kemuliaan Bulan Rajab dan Niat Puasa Ganti di Bulan Rajab Bahasa Arab-Indonesia
Dengan demikian, siapa pun dapat memilih hari-hari tertentu sesuai kemampuan, tanpa kehilangan nilai pahala.
Jadwal Puasa Rajab 1447 H (2025–2026)
Berikut rangkaian hari yang dianjurkan untuk puasa sunnah selama bulan Rajab:
Awal Bulan Rajab
Minggu, 21 Desember 2025 (1 Rajab)
Senin, 22 Desember 2025 (2 Rajab – bertepatan puasa Senin)
Selasa, 23 Desember 2025 (3 Rajab)
Puasa Senin dan Kamis
Kamis, 25 Desember 2025 (5 Rajab)
Senin, 29 Desember 2025 (9 Rajab)
Kamis, 1 Januari 2026 (12 Rajab)
Senin, 5 Januari 2026 (16 Rajab)
Kamis, 8 Januari 2026 (19 Rajab)
Senin, 12 Januari 2026 (23 Rajab)
Kamis, 15 Januari 2026 (26 Rajab)
Senin, 19 Januari 2026 (30 Rajab)
Puasa Ayyamul Bidh (Pertengahan Bulan)
Jumat, 2 Januari 2026 (13 Rajab)
Sabtu, 3 Januari 2026 (14 Rajab)
Minggu, 4 Januari 2026 (15 Rajab)
Tata Cara Puasa Rajab
Secara hukum dan pelaksanaan, puasa Rajab tidak berbeda dengan puasa sunnah lainnya.
1. Niat Puasa
Niat menjadi rukun utama. Karena puasa Rajab bersifat sunnah, niat boleh dilakukan sejak malam hari hingga sebelum waktu Zuhur, dengan catatan belum makan dan minum sejak terbit fajar.
Bacaan niat yang lazim digunakan:
“Nawaitu shauma syahri rajaba sunnatan lillaahi ta‘aalaa.”
Artinya: Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah Ta‘ala.
