RADARCIREBON.TV – Tim Nasional Putri Indonesia harus mengakhiri partisipasinya di SEA Games 2025 dengan berada di posisi keempat. Walaupun tidak berhasil membawa pulang medali, perjalanan Garuda Pertiwi selama turnamen dinilai kaya akan pengalaman dan menjadi modal penting untuk mencapai tujuan jangka panjang yang lebih ambisius.
Pada pertandingan untuk memperebutkan medali perunggu yang diadakan di Chonburi Municipality Stadium, Rabu (18/12/2025), Timnas Putri Indonesia kalah 0-2 dari tim tuan rumah, Thailand. Kekalahan ini memastikan bahwa Claudia Scheunemann dan rekan-rekannya mengakhiri SEA Games kali ini tanpa meraih podium, setelah sebelumnya tersisih di semifinal.
Di babak semifinal, Timnas Indonesia Putri harus mengakui keunggulan Vietnam. Dalam pertandingan melawan juara bertahan tersebut, Garuda Pertiwi kalah dengan skor mencolok 0-5 di National Sports University (IPE Chonburi Stadium), Minggu (14/12/2025). Hasil ini menjadi ujian berat dan mencerminkan jarak kualitas yang masih harus dikejar di tingkat Asia Tenggara.
Baca Juga:Pencak Silat dan Panahan Mengguncang Bangkok, Perolehan Emas Indonesia Melonjak di SEA Games 2025Penuh Makna: Safira Dwi Meilani Rayakan Emas SEA Games 2025 dengan Sujud Syukur dan Merah Putih
Pelatih Timnas Indonesia Putri, Akira Higashiyama, tetap memberikan penghargaan tinggi terhadap usaha para pemainnya. Pelatih asal Jepang ini menekankan bahwa kegagalan meraih medali adalah tanggung jawabnya sebagai pelatih, bukan hanya kesalahan dari para pemain.
“Turnamen ini memang kami akhiri tanpa mendapatkan medali, dan itu adalah tanggung jawab saya. Namun, para pemain telah berusaha semaksimal mungkin dan memberikan semua yang mereka punya di lapangan,” kata Akira setelah pertandingan terakhir.
Lebih lanjut, Akira menegaskan bahwa SEA Games 2025 hanyalah satu langkah dalam rencana besar yang sedang dilaksanakan. Ia percaya bahwa Timnas Indonesia Putri memiliki visi jangka panjang untuk bisa bersaing di level internasional, termasuk diperlukan untuk mencapai Piala Dunia Putri di masa depan.
“Tujuan kami selalu adalah Piala Dunia. Tapi jalannya masih panjang dan tidak mudah. Kami perlu berkembang bertahap, secara konsisten, dan fokus pada pengembangan para pemain,” tegas Akira.
Meski menempati posisi keempat, pencapaian Timnas Indonesia Putri dinilai lebih baik dibandingkan dengan Timnas Indonesia U-22. Tim putra malah tersisih di fase grup dan hanya berhasil meraih satu kemenangan selama turnamen. Fakta ini menunjukkan adanya kemajuan yang mulai nampak di sektor sepak bola putri nasional.
