Rajab 1447 Hijriah: Bulan Mulia yang Bawa Balasan Pahala Tak Terkirakan dari Puasa Sunnah

Puasa Rajab
Artikel ini menjelaskan keutamaan puasa sunnah di bulan Rajab 1447 Hijriah, mulai dari pahala berlipat ganda hingga perlindungan spiritual, sebagai persiapan menyambut Ramadhan. Foto: Ilustrasi AI
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Dengan kedatangan bulan Rajab 1447 Hijriah yang diperkirakan berlangsung mulai 21 Desember 2025 hingga 19 Januari 2026, umat Islam mulai menyiapkan diri untuk menyambut salah satu periode paling dimuliakan dalam kalender Hijriah.

Bulan ini tidak hanya menjadi momen untuk menambah amalan dan menyempurnakan ibadah, tetapi juga sebagai langkah persiapan spiritual menuju Ramadhan. Puasa sunnah yang banyak dianjurkan pada bulan ini bukan sekadar kewajiban tambahan, melainkan ibadah yang menyimpan keutamaan luar biasa – dan memahami nilai-nilainya akan membuat amalan itu lebih bermakna dari sekadar rutinitas.

Berikut adalah keutamaan menunaikan puasa Rajab, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Keutamaan Puasa Rajab

Baca Juga:Saat Thailand Ditekan Tipis: Tim Dragon Boat Indonesia Rajai Hari Kedua SEA Games dengan 2 Emas & 1 PerakDea Salsabila Bawa Emas Ke-79 Kontingen Indonesia, Rekan Senegaranya Kalah Cipta Sejarah Karena Aturan

1. Satu hari puasa bernilai lebih utama dibanding 30 hari di bulan biasa

Rajab termasuk dalam empat bulan mulia (asyhurul hurum) yang ditetapkan Allah SWT, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Tentang keutamaan puasa di bulan ini, Imam Al-Ghazali dalam Ihyâ’ ‘Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip hadits yang berbunyi:

صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام

Artinya, “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”

2. Mendapat balasan pahala yang berlipat ganda

Masih dalam kitab yang sama, Imam Al-Ghazali juga mengutip hadits lain yang menyebutkan besarnya pahala bagi orang yang berpuasa selama tiga hari di bulan haram, termasuk Rajab, khususnya pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu:

من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام

Artinya, “Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun.”

Selain itu, terdapat hadits riwayat Ibnu ‘Asakir dari Ibnu Abbas yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

من صام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب له عبادة سبعمائة سنة

Artinya, “Barang siapa berpuasa di bulan haram pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka baginya dicatat seperti beribadah 700 tahun.”

3. Dibukakannya pintu-pintu surga

Baca Juga:Martina Ayu: Atlet Super Indonesia yang Pecah Target 80 Emas dengan Kemenangan Mengagumkan di Triathlon IndiviRashif Amila Tantang Penalti 10 Detik, Tetap Bawa Emas Ke-82 Indonesia di Triathlon Putra SEA Games

Melaksanakan puasa selama delapan hari di Rajab menjadi sebab dibukakannya delapan pintu surga – bukti besarnya anugerah yang Allah sediakan bagi hamba-Nya yang memanfaatkan bulan ini dengan ibadah.

0 Komentar