RADARCIREBON.TV – Bangkok menjadi tempat terselenggaranya penutupan megah SEA Games 2025 yang diadakan di Stadion Nasional Rajamangala pada Sabtu malam, 20 Desember 2025. Setelah dua minggu pertandingan antar negara ASEAN, acara olahraga terbesar di Asia Tenggara ini resmi ditutup dengan sajian musik, visual menakjubkan, dan pertunjukan kembang api yang memikat ribuan pengunjung di stadion.
Upacara penutupan menandakan akhir dari perjalanan panjang yang dimulai sejak pembukaan pada tanggal 7 Desember. Empat belas hari kompetisi terasa cepat bagi para atlet, ofisial, dan jurnalis yang mengikuti setiap momen pertandingan di berbagai lokasi di Thailand. Momen ini juga merupakan akhir dari rangkaian kegiatan jurnalistik yang dengan intensif merekam dinamika SEA Games 2025 dari sudut pandang olahraga maupun cerita di balik layar.
Acara penutupan dimulai dengan penghormatan khusus untuk almarhumah Ratu Sirikit, ibu dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, yang meninggal dunia pada Oktober 2025. Suasana di stadion langsung menjadi khidmat sebelum kembali ramai saat Bendera Nasional Thailand dinaikkan dengan dukungan pertunjukan seni berjudul The Sound of Whistle, yang merupakan kombinasi musik, cahaya, dan koreografi modern.
Baca Juga:Amalan Doa Awal Bulan Rajab yang Dapat Dibaca Usai MaghribMenjelang Bulan Rajab, Umat Islam Dianjurkan Perbanyak Puasa Sunnah, Simak Ini Baacan Niat Puasa Rajab
Salah satu momen paling menyentuh terjadi saat para atlet dari 54 cabang olahraga berbaris memasuki arena dalam momen kebersamaan. Tanpa ada lagi batasan persaingan di antara mereka, mereka melangkah berdampingan sebagai simbol persaudaraan dan semangat sportivitas ASEAN. Kemudian, Ketua Steering Committee SEA Games ke-33 dan ASEAN Para Games 2025 memberikan sambutan, diikuti dengan pidato dari Perdana Menteri Thailand yang secara resmi menutup acara tersebut.
Panitia juga menampilkan video yang merangkum momen-momen penting selama SEA Games 2025, yang mencakup perjuangan atlet, perayaan kemenangan, hingga ekspresi haru di podium. Tayangan itu menggambarkan perjalanan kompetisi yang penuh emosi dan semangat juang.
Selanjutnya, prosesi dilanjutkan dengan pemadaman Api SEA Games sebagai simbol berakhirnya semua pertandingan. Bendera Federasi SEA Games dan bendera edisi ke-33 diturunkan, dan estafet tuan rumah diberikan kepada Malaysia. Bendera Malaysia berkibar di tengah stadion, disertai dengan pertunjukan perkenalan yang menampilkan kesiapan Kuala Lumpur, Sarawak, Penang, dan Johor dalam menyambut SEA Games 2027.
