RADARCIREBON.TV – Keberhasilan luar biasa baru saja diukir oleh skuat Garuda Muda di kancah internasional. Kepastian bahwa Timnas Futsal U-19 tembus semifinal AFF menjadi kabar menggembirakan bagi seluruh pencinta olahraga tanah air. Kemenangan demi kemenangan yang diraih di fase grup membuktikan bahwa regenerasi pemain futsal Indonesia berada di jalur yang tepat. Namun, di balik euforia perayaan tiket babak empat besar tersebut, sang juru taktik, Naim Hamid, justru membawa pesan yang kontras dan penuh kewaspadaan untuk anak asuhnya.
Meskipun Indonesia tampil mendominasi di lapangan, jajaran pelatih melihat ada celah yang masih menganga dalam skema permainan tim. Naim Hamid menekankan bahwa statistik kemenangan tidak boleh membuat para pemain merasa sudah mencapai puncak performa. Menurut pandangannya, masih banyak detail teknis dan pengambilan keputusan di atas lapangan yang perlu dibenahi secara total. Kelemahan dalam transisi dari menyerang ke bertahan serta efektivitas penyelesaian akhir menjadi sorotan utama yang harus segera diperbaiki sebelum melakoni laga krusial di babak semifinal nanti.
Intensitas pertandingan di level semifinal dipastikan akan jauh lebih tinggi dibandingkan babak penyisihan. Hal inilah yang mendasari sikap kritis sang pelatih. Ia tidak ingin para pemain terjebak dalam rasa puas diri yang berlebihan hanya karena rekor tak terkalahkan di fase awal. Konsentrasi selama empat puluh menit penuh menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar. Kesalahan sekecil apa pun di fase gugur bisa berakibat fatal dan mengubur mimpi untuk mengangkat trofi juara di akhir turnamen.
Baca Juga:Head to Head Persib Bandung Jelang Laga Kontra PSM Makassar di Super LeagueNasib Timnas Indonesia U-22 dan Sejumlah Cabor Gagal SEA Games Bakal Dievaluasi Kemenpora?
Selain aspek teknis, mentalitas bertanding juga menjadi fokus evaluasi tim kepelatihan. Menghadapi lawan yang lebih tangguh di semifinal membutuhkan ketenangan ekstra agar strategi yang telah disusun bisa berjalan maksimal. Naim Hamid berharap sisa waktu yang ada dapat dimanfaatkan untuk mematangkan koordinasi antar lini sehingga Garuda Muda tidak hanya sekadar numpang lewat di semifinal, melainkan mampu melaju hingga partai puncak dengan performa yang jauh lebih solid dan mematikan.