RADARCIREBON.TV – Bek sekaligus kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes sedang menikmati fase baru dalam perjalanan karier profesionalnya. Setelah dua musim bersama Venezia, pemain berusia 25 tahun ini memutuskan untuk beralih ke Sassuolo saat jendela transfer musim panas 2025.
Jay Idzes Bongkar Rahasia Bertahan di Serie A. X @SassuoloUS
Jay Idzes secara resmi bergabung dengan Sassuolo, tim promosi Serie A, dengan kontrak yang berlangsung hingga 2029. Ia didatangkan bersama Fali Cande, setelah Venezia terdegradasi di akhir musim sebelumnya.
Setelah bersatu dengan I Neroverdi, Jay Idzes cepat beradaptasi. Meskipun absen pada laga pekan pertama melawan Napoli, ia langsung menjadi pemain inti di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Baca Juga:Edisi Nataru Emil Audero Pilih Pulang Kampung dan Habiskan Waktu Bersama Keluarga!Kick Off Aston Villa vs Man United Liga Inggris, Link Streaming Gratis Ekslusif di Vidio!
Jay Idzes secara konsisten tampil dalam 15 pertandingan berturut-turut. Pelatih Fabio Grosso selalu menjadikannya sebagai starter, bekerja sama dengan Tarik Muharemovic dalam duet yang solid. Berbagi pengalamannya tentang kariernya di Italia, negara dengan tradisi sepak bola yang kaya. Ia menjadi pemain Timnas Indonesia pertama yang berlaga di Serie A musim lalu bersama Venezia.
Di saat ia berada di masa-masa terbaiknya di liga tertinggi Italia, bersaing melawan para pemain terbaik dunia dalam kerasnya Serie A, Jay Idzes menjadi sumber inspirasi bagi pesepak bola Indonesia.
Sebagai pemain penting di Sassuolo, Jay Idzes juga menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia yang hampir membawa negaranya tampil di Piala Dunia 2026. Saat ini, nilai pasar Jay mulai melonjak tajam, mencapai 10 juta euro atau sekitar Rp197 miliar.
“Saya percaya, setiap orang memiliki kisah unik mereka sendiri. Anda tidak boleh menyerah, teruslah maju, terlepas dari apa yang terjadi. Jika Anda bisa menemukan semangat untuk terus berjuang dan memiliki tekad, maka hal-hal baik akan datang kepada Anda,” kata Jay Idzes.
“Mungkin ini akan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan, tetapi kami sangat beruntung masih muda, dan bermain di Serie A pada tingkat ini adalah sebuah mimpi. Lima atau sepuluh tahun lalu, momen ini hanya hayalan, dan kini beberapa klub besar memperhatikan kami, sesuatu yang dulu kami impikan saat masih kecil.”