Era Baru SLI 2025/2026: Format Satu Wilayah, Aturan Ketat Juara, dan 3 Tim Akan Turun Kasta

Super League Indonesia 2025/2026
Era baru Super League Indonesia 2025/2026 dengan format satu wilayah dan 34 laga, aturan ketat penentu juara, jatah ke Asia, serta 3 tim yang akan turun kasta ke Liga 2. Foto: Instagram @liga1match
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Super League Indonesia 2025/2026 telah resmi memulai era baru sebagai kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia, berjalan dari 8 Agustus 2025 hingga 23 Mei 2026 dengan partisipasi 18 tim terbaik dari seluruh penjuru negeri – mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga kota-kota di daerah yang lebih jauh. Berbeda dengan fokus umum yang hanya menyoroti perubahan nama dari Liga 1 ke Super League, sudut pandang ini lebih menyoroti detail format dan aturan ketat yang akan menjadi pemicu persaingan sengit dan menentukan nasib setiap klub – mulai dari pencapaian gelar juara hingga risiko degradasi yang tak terhindarkan.

Musim ini membawa perubahan signifikan yang sangat dirasakan oleh semua klub dan penggemar dengan penerapan format satu wilayah dan sistem double round-robin. Artinya, setiap tim tidak akan lagi dibagi ke dalam grup seperti beberapa musim sebelumnya, melainkan semua 18 tim akan saling bertanding di kandang dan tandang melawan 17 klub lainnya. Dengan sistem ini, setiap klub akan memainkan total 34 pertandingan dalam satu musim – angka yang cukup banyak dan membutuhkan ketahanan fisik serta mental yang tinggi dari para pemain. Sistem perolehan poin sendiri tetap mengikuti standar internasional FIFA: menang mendapatkan 3 poin, seri hanya 1 poin, dan kalah 0 poin.

Yang paling krusial dan akan membuat setiap pertandingan semakin berharga adalah aturan penentu klasemen ketika ada dua tim atau lebih yang memiliki poin sama di akhir musim. Gelar juara secara resmi diberikan kepada tim dengan poin tertinggi di pekan ke-34, namun jika kondisi skor sama terjadi – terutama di peringkat atas untuk juara atau di bawah untuk degradasi – penentuan dilakukan secara bertahap melalui kriteria yang jelas. Urutan kriteria tersebut adalah: pertama, head-to-head (hasil pertemuan langsung kedua tim yang bersangkutan); kedua, selisih gol selama seluruh musim; ketiga, jumlah gol yang dicetak; keempat, poin fair play (berdasarkan jumlah kartu kuning dan merah yang diterima); dan sebagai pilihan terakhir, undian. Aturan ini membuat setiap pertemuan antara tim yang bersaing menjadi sangat krusial, karena hasilnya bisa menentukan nasib mereka di akhir musim.

0 Komentar