Pemanfaatkan BRT Di Wilayah Selatan Belum Maksimal – Video

Pemanfaatkan BRT Di Wilayah Selatan Belum Maksimal
0 Komentar

Operasional Bus Rapid Transit atau BRT di Kota Cirebon diduga kuat akan dihentikan pada tanggal tiga puluh satu Desember mendatang. Keberadaan BRT selama ini dinilai belum memberikan dampak signifikan terhadap mobilitas warga, khususnya di wilayah selatan Kota Cirebon.

Lurah Kalijaga, Entis Sutisna, menyebut keberadaan BRT merupakan salah satu terobosan Pemerintah Kota Cirebon dalam upaya meningkatkan pelayanan transportasi publik. Namun dalam pelaksanaannya, jumlah penumpang BRT di wilayah selatan terus mengalami penurunan dari hari ke hari.

Karakter wilayah selatan yang didominasi aktivitas harian warga dinilai belum tepat untuk penempatan armada BRT. Sebagian besar warga masih mengandalkan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor, dalam menunjang aktivitas sehari-hari.

Baca Juga:Sejumlah Pohon Besar Di Kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati Tumbang – VideoContraflow Urai Kepadatan Tol Cipali – Video

Entis juga menyampaikan, hingga saat ini belum terdapat data kuat yang menunjukkan BRT menjadi kebutuhan utama mobilitas warga selatan. Hal ini terlihat dari minimnya minat masyarakat untuk beralih ke transportasi umum tersebut.

Terkait rencana penutupan BRT, Entis menilai dampak terhadap aktivitas warga relatif kecil. Pasalnya, kebutuhan transportasi warga masih dapat terpenuhi dengan kendaraan pribadi.

Menurutnya, tingginya biaya operasional BRT juga menjadi salah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan pemerintah. Ke depan, ia menyarankan adanya kajian mendalam, termasuk opsi transportasi dengan armada yang lebih kecil dan sesuai dengan kondisi wilayah selatan.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kota Cirebon terkait penghentian operasional BRT. Namun masyarakat diminta menunggu keputusan resmi sambil pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap layanan transportasi publik tersebut.

0 Komentar