Sangkuriang kemudian bertemu dengan perempuan cantik di hutan tersebut, yang tak lain adalah Dayang Sumbi yang merupakan ibu kandung nya sendiri. Dayang Sumbi memiliki kesaktian sehingga dirinya akan terlihat selalu awet muda.
Dayang Sumbi dan Sangkuriang akhirnya memadu kasih dan belum menyadari satu sama lain. Namun tak lama dari itu, Dayang Sumbi menyadari bahwa Sangkuriang adalah anaknya sendiri. Hal itu ia sadari tak kala ia sedang membelai kepala Sangkuriang yang terdapat luka pukulannya pada saat itu.
Sejak saat itu, Dayang Sumbi pun memutuskan untuk menjauhi Sangkuriang. Namun Sangkuriang tidak pantang menyerah untuk mendekati Dayang Sumbi, bahkan ia berniat untuk melamarnya.
Baca Juga:Ada Apa Saja Sih di Padalarang Bandung? Yuk Intip 5 Tempat Wisatanya!7 Tempat Wisata Bandung Barat yang Jangan Kamu Skip Sama Sekali
Agar tidak pernah terjadi pernikahan, Dayang Sumbi pun memberi beberapa syarat kepada Sangkuriang. Syaratnya, Sangkuriang harus mampu membuat danau dan perahu serta membendung sungai Citarum dalam waktu satu malam. Sangkuriang pun menyanggupinya.
Sangkuriang pun hampir menyelesaikan persyaratan dari sang ibu. Namun Daya Sumbing was-was dan meminta bantuan dewa agar diberi petunjuk. Akhirnya dewa memerinta Dayang Sumbing untuk menggibas selendang gaib nya itu dan secara tiba-tiba matahari pun terbit dari ufuk timur yang menandakan hari sudah pagi.
Sangkuriang yang merasa gagal menjadi geram. Kemudian, dia menendang perahu yang setengah jadi dengan sekuat tenaga dan terguling dalam keadaan tertelungkup. Dan kabarnya karena sudah berabad-abad tahun lamanya, perahu tersebutnya menggunung dan sekarang menjadi Gunung Tangkuban Perahu. Apakah kamu percaya dengan mitos seperti itu?