Stasiun Tawang Semarang di rancang oleh arsitek Belanda Sloth-Blauwboer dan di resmikan pada 1 Juni 1914. Sebelumnya, pada tahun 1911, upacara yang luar biasa di lakukan oleh Anna Wilhelmina van Lennep, putri kepala teknisi NISM.
Lokasi Stasiun Kereta Api Tawang cukup strategis, berada di bagian utara Kota Lama Semarang yang merupakan pusat bisnis kota Semarang saat itu. Meski letaknya strategis, kawasan di utara Kota Lama Semarang masih berupa rawa dengan tanah labil.
Untuk mengatasinya, tanah di padatkan dengan lempengan beton selama berbulan-bulan sebelum konstruksi. Bangunan pintu masuk di bangun dengan beton bertulang. Bentuk area resepsionis memanjang sekitar 168/175 meter dan terdiri dari bagian utama di tengah sebagai titik suara yang di tinggikan.
Baca Juga:Wajib Tahu! Sejarah Stasiun Tugu YogyakartaFakta Unik Tentang Stasiun Bekasi
Bangunan utama memiliki kubah persegi besar dengan atap tembaga. Di dalam stasiun utama terdapat aula tinggi yang di topang oleh empat tiang utama, yang sekilas menyerupai pusat yogalosal (rumah adat Jawa).
Bagian dalam aula di hiasi dengan relief perunggu oleh pematung Willem Brouwer dari Leiderdorp. Ada tiga loket di aula tempat penumpang dapat membeli tiket.
NIS juga memiliki koran besar dan kios buku. Jendela mengelilingi langit-langit berkubah, menerangi aula dan meningkatkan keagungan ruangan. Selain itu, jendela di sekeliling kubah juga di gunakan untuk ventilasi. Jendela pada fasad bangunan utama, di buat oleh perusahaan J. H. Schouten dan Hago.
Stasiun Semarang Tawang sekitar Tahun 1910-1920. (Sumber: Tropenmuseum.nl)
Itulah fakta sejarah Stasiun Tawang Semarang yang harus di ketahui oleh kita,