Sejarah Stasiun Tawang Semarang

Sejarah Stasiun Tawang Semarang
0 Komentar

Hai Pecinta Kereta Api Indonesia… Kalian sudah tahu belum sejarah Stasiun Tawang Semarang? Salah satu stasiun yang paling sering di kunjungi oleh warga Semarang ini mempunyai sejarah nya loh…

Yuk kita belajar sejarah.

Dapat di katakan bahwa Semarang merupakan kota perkeretaapian yang penting, tempat lahirnya perkeretaapian di Indonesia.

Sejarah Berdiri

Kehadiran perkeretaapian di tandai dengan karya pembangunan pertama Gubernur Jenderal Hindia Belanda. L. A. J Baron sloet Van den Belee pada tahun 1864.

Baca Juga:Wajib Tahu! Sejarah Stasiun Tugu YogyakartaFakta Unik Tentang Stasiun Bekasi

Nederlandsch Indien Spoorweg Maatschappij (NISM) membangun pengukur 1435 mm dan jalur antar kementerian berhasil di selesaikan pada 10 Agustus 1867.

Selain itu, NISM melanjutkan pembangunan rel kereta api di kawasan Vorstenlanden (Jogyakarta dan Surakarta) yang selesai pada tahun 1872. 

Stasiun Samarang NIS, stasiun pertama di Indonesia. (Sumber: NVBS)

Angkutan KA NISM melalui jalur Semarang-Solo-Yogya memiliki banyak pengguna terutama untuk angkutan gula. Mengangkut barang untuk penanaman tanaman di kawasan Vorstenlanden menghasilkan pendapatan tambahan bagi NISM.

Pekerjaan administrasi markas NISM di lingkungan itu bahkan lebih gencar. Stasiun Kereta Api Samarang penuh dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta api. Selain kereta barang, stasiun Samarang sejak awal juga melayani pemudik jarak jauh.

Sayangnya, stasiun Samarang di bangun di atas lahan bekas rawa. Banjir sering melanda area stasiun saat air pasang. Untuk mengatasi hal ini, para pengelola sepakat untuk memindahkan kantor pusat dan memisahkan lalu lintas penumpang dan barang dengan dua stasiun kereta api.

Markas NISM yang baru di pilih di atas lahan besar yang saat itu masih berada di pinggiran kota. Untuk meningkatkan pelayanan dan menambah jumlah penumpang, NISM membangun stasiun baru:stasiun Tawang.

Stasiun itu nantinya akan di peruntukan untuk angkutan penumpang, sedangkan stasiun Samarang nantinya akan di peruntukan sebagai stasiun bongkar muat barang. 

Baca Juga:4 Fakta Menarik Stasiun Bandung yang Jarang di Ketahui5 Fakta Menarik Tentang Kabupaten Ciamis

Letak Stasiun

Letak Stasiun Samarang NIS ditandai lingkarang berwarna hijau sedangkan rencana lokasi Stasiun Tawang ditandai lingkaran berwarna biru, peta tahun 1914. (Sumber: Colonialarchitecture.eu)

Stasiun Tawang Semarang di rancang oleh arsitek Belanda Sloth-Blauwboer dan di resmikan pada 1 Juni 1914. Sebelumnya, pada tahun 1911, upacara yang luar biasa di lakukan oleh Anna Wilhelmina van Lennep, putri kepala teknisi NISM.

Lokasi Stasiun Kereta Api Tawang cukup strategis, berada di bagian utara Kota Lama Semarang yang merupakan pusat bisnis kota Semarang saat itu. Meski letaknya strategis, kawasan di utara Kota Lama Semarang masih berupa rawa dengan tanah labil.

Untuk mengatasinya, tanah di padatkan dengan lempengan beton selama berbulan-bulan sebelum konstruksi. Bangunan pintu masuk di bangun dengan beton bertulang. Bentuk area resepsionis memanjang sekitar 168/175 meter dan terdiri dari bagian utama di tengah sebagai titik suara yang di tinggikan.

Bangunan utama memiliki kubah persegi besar dengan atap tembaga. Di dalam stasiun utama terdapat aula tinggi yang di topang oleh empat tiang utama, yang sekilas menyerupai pusat yogalosal (rumah adat Jawa).

Bagian dalam aula di hiasi dengan relief perunggu oleh pematung Willem Brouwer dari Leiderdorp. Ada tiga loket di aula tempat penumpang dapat membeli tiket.

NIS juga memiliki koran besar dan kios buku. Jendela mengelilingi langit-langit berkubah, menerangi aula dan meningkatkan keagungan ruangan. Selain itu, jendela di sekeliling kubah juga di gunakan untuk ventilasi. Jendela pada fasad bangunan utama, di buat oleh perusahaan J. H. Schouten dan Hago. 

Stasiun Semarang Tawang sekitar Tahun 1910-1920. (Sumber: Tropenmuseum.nl)

Itulah fakta sejarah Stasiun Tawang Semarang yang harus di ketahui oleh kita,

0 Komentar