RADARCIREBON.TV – Tahukah kamu bahwa museum Bank Indonesia memiliki banyak sekali koleksi uang kuno?. Jika belum tahu kalian wajib berkunjung ke Museum Bank Indonesia yang ada di Jakarta. Bank Indonesia (BI) mengeluarkan uang kertas pertama pada tahun 1952. Uang kertas ini di terbitkan dalam tujuh pecahan, mulai dari Rp 5 hingga Rp 1.000.
Uang tersebut masih tersimpan rapi di brankas numismatik Museum Bank Indonesia. Museum Bank Indonesia (BI) menyuguhkan sejarah uang kepada masyarakat melalui bangunan bersejarah De Javasche Bank yang berdiri pada tahun 1828.
Lokasi Museum BI
Museum BI terletak di kawasan bersejarah Kota Tua, tak jauh dari 3 Jalan Pintu Besar Utara, Jakarta Barat. Pengunjung seolah di ajak untuk melakukan perjalanan kembali ke masa lalu dan mengikuti perubahan dari satu zaman ke zaman lainnya. Solusi ruang tanpa batas menawarkan kesan indrawi yang luar biasa, seperti fasad bangunan yang menggabungkan gaya neoklasik dengan dekorasi Jawa.
Baca Juga:Cocok Buat Bulan Madu Inilah Penginapan Lembah Indah MalangMengenang Kembali HP Masa Lalu | Inilah Tipe HP Nokia Jadul
Ruangan Museum
Saat memasuki museum, pengunjung dapat merasakan suasana zaman Belanda berkat dinding, lantai, dan bagiannya. halaman-halamannya masih memuat materi dari zaman Belanda. Setelah itu, pengunjung dapat menjelajahi lobi tempat kasir melayani pelanggan mereka. Ruangan tampak besar dan luas dengan langit-langit yang tinggi. Di area selanjutnya, pengunjung memasuki aula sejarah umum Indonesia yang menyajikan foto-foto dan penjelasan tentang Indonesia sejak zaman Belanda hingga Proklamasi Kemerdekaan. Sejarah berdirinya Bank Indonesia juga di paparkan dalam ruangan ini.
Yang Menarik dari Museum BI
Museum Bank Indonesia sangat menarik karena secara rutin menghadirkan momen sejarah Indonesia dari perspektif keuangan setiap periode di setiap ruangannya. Selain itu, pengunjung tetap di ajak berpetualang, pengunjung bisa masuk ke dalam gedung yang di gunakan oleh perusahaan, seperti ruang rapat atau ruang gubernur.
Di kamar ini pengunjung serasa kembali ke masa penjajahan Belanda, karena kamarnya masih utuh dan dalam kondisi sangat baik. Material utama ruangannya adalah kayu, terlihat masih ada kayu di dinding dan lantainya. Bahkan ada beberapa perabot di dalam ruangan yang juga terbuat dari kayu. Museum ini juga memiliki ruangan unik dengan tumpukan emas di tengah ruangan.