Saat menjenguk Baginda Sulaiman yang sakit keras, Syamsul Bahri bertemu dengan Siti Nurbaya dan berjanji untuk menemuinya di malam hari.
Tanpa sepengetahuan mereka, Datuk Maringgih mengawasi pertemuan antara Syamsul Bahri dan Siti Nurbaya. Mengetahui hubungan mereka, Datuk Maringgih marah dan meracuni Siti Nurbaya dan membuatnya tewas.
Mendengar kematian kekasihnya, Syamsul Bahri bergabung dengan pasukan Belanda untuk membalaskan dendamnya dengan Datuk Maringgih. Pada suatu hari, pasukan Belanda menyerang wilayah Datuk Maringgih karena enggan membayar upeti.
Baca Juga:Destinasi Wisata di Padang dari Alam, Sejarah hingga Masjid Terbesarnya yang Wajib Kamu Kunjungi Saat LiburanCara Membersihkan Laptop dari Debu dan Kotoran yang Menumpuk dengan Mudah
Sehingga, terjadi peperangan dari kedua kubu dan berakhir tragis dengan keduanya saling membunuh satu sama lain.
Jenazah Siti Nurbaya di makamkan di gunung di samping muara Sungai Batang Arau. Inilah yang membuat jembatan yang di bangung di atas Sungai Batang Arau di namakan Jembatan Siti Nurbaya.
Ternyata, terdapat fakta dan legenda yang menarik dari penamaan jembatan Siti Nurbaya yang ada di atas Sungai Batang Arau. Jika suatu saat berkunjung ke Padang, jangan lupa mampir ke jembatan ini, ya!