Menurut UNESCO World Heritage Centre, Kota Vatikan sudah menjadi Pusat Kekristenan sejak berdirinya Basilika Santo Petrus oleh Konstantinus pada abad ke-4. Kemudian, Kota Vatikan menjadi tempat kedudukan permanen dari para Paus, serta menjadi kota suci terutama untuk umat Katolik dan menjadi situs arkologi penting dari Gereja Katolik.
4. Tidak Memiliki Pajak Penghasilan
Sudah bukan hal yang anek lagi jika negara memberlakukan sistem pajak untuk masyarakatnya, sehingga bisa membantu pertumbuhan negara dengan lebih baik. Namun, berbeda dengan Kota Vatikan tidak memberlakukan adanya pajak penghasilan, sehingga bisa di katakan bebas pajak.
Dari Vatican City Tours, Kota Vatikan memang tidak memiliki pajak, tidak memiliki batasan impor ekspor, dan tidak ada biaya bea cukai. Namun, Vatikan bisa bertahan secara finansial karena memang memperoleh pendapatan sumbangan sukarela dari lebih satu miliar umat Katolik Roma di seluruh dunia. Tak hanya itu, bisa mendapatkan finansial bunga atas investasi dan penjualan perangko, koin, hingga publikasi yang sudah dimulai sejak 1980-an.
Baca Juga:Pilihan Laptop untuk Pelajar Paling Murah Dari Samsung Chromebook 4 -Tampilan Ringkas Sehingga Mudah Dibawa ke Mana-ManaLakukan 4 Rutinitas ini Sebelum Tidur Agar Wajah Kamu Tampak Glowing Saat Bangun Tidur
5. Hampir 5 Juta Turis Datang ke Vatikan
Kota ini memang sangat cocok di jadikan sebagai sebagai lokasi berlibur. Hal ini di karenakan memang menjadi kota suci untuk banyak umat Katolik dari seluruh dunia. Maka tak heran apabila banyak para turis berbondong-bondong untuk datang ke vatikan.
Menurut he Vatican Ttickets, kunjungan ke Vatikan bisa hampir menyentuh angka 5 juta turis setiap tahunnya. Saat sebelum pandemi COVID-19 angka dari pengunjungnya mencapai 7 juta turis. Kota Vatikan memang menjadi tempat suci dan istimewa bagi semua umat Katolik Roma, sekaligus menjadi Pusat Kristenisasi di dunia.
***