Mengulas Variasi Majas: Penjelasan dan Contoh Penggunaannya

Majas/Universitas Medan Area
Majas/Universitas Medan Area
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Majas, sebagai perangkat bahasa, memberikan warna dan kekuatan pada ungkapan. Majas seringkali dibahas, tidak hanya dalam pelajaran di sekolah. Artikel ini akan membahas beragam jenis gaya bahasa dan memberikan contoh penggunaannya, membantu memahami keindahan bahasa.

Majas/Universitas Medan Area

1. Majas Simile (Perbandingan)

Gaya ini menggunakan kata “seperti” atau “bagai” untuk membandingkan dua hal yang berbeda. Gaya bahasa ini membandingkan hal yang setara. Contohnya: “Senyumnya seperti mentari pagi yang bersinar terang.”

2. Majas Metafora (Perbandingan Tak Langsung)

Gaya bahasa ini pun mengisyaratkan perbandingan. Akan tetapi, berbeda dengan simile, metafora menyamakan dua hal secara langsung tanpa menggunakan kata pembanding. Contoh: “Hidup adalah panggung, dan kita semua pemain di dalamnya.”

Baca Juga:Menjejak Jejak Karier Gemilang: Biografi Kim Seok Jin BTSMengenal Ragam Jenis Mangga dan Teknik Budidayanya

3. Majas Personifikasi (Pemberian Sifat Manusia pada Benda atau Makhluk Non-Manusia)

Ini yang paling mudah dikenali. Gaya bahasa ini memberikan karakter manusia pada objek atau hewan. Contohnya: “Angin berbisik lembut di telinga pepohonan.”

4. Majas Hiperbola (Penggunaan Kata-Kata yang Berlebihan)

Menggunakan kata-kata yang berlebihan untuk memberikan efek dramatis. Gaya bahasa ini pun termasuk gaya yang mudah dikenali. Contoh: “Tasnya berat seperti gajah.”

5. Majas Eufemisme (Pengucapan Hal yang Kurang Menyenangkan dengan Lebih Halus)

Menggunakan kata-kata yang lebih ringan untuk menggantikan yang lebih keras. Contoh: “Ia sedang istirahat di tempat yang tenang” (untuk menggantikan “Ia telah meninggal”).

6. Majas Ironi (Penggunaan Kata-Kata yang Bertentangan dengan Makna Sebenarnya)

Mengungkapkan suatu ide dengan menyatakan sebaliknya untuk menciptakan efek khusus. Gaya bahasa ini juga lebih seperti uangkapan berkebalikan dari kenyataan. Contoh: “Cuaca sangat bagus,” disampaikan ketika hujan deras.

7. Majas Pleonasme (Pengulangan Kata yang Sama Artinya)

Menggunakan kata-kata yang sebenarnya sudah tercakup dalam makna yang sama. Contoh: “Pergi ke luar ruangan.”

8. Majas Antitesis (Penyusunan Kata-Kata yang Bertentangan untuk Efek Dramatis)

Menggabungkan dua konsep yang bertentangan untuk menciptakan efek yang kuat. Contoh: “Kecil tapi kuat.”

0 Komentar