RADARCIREBON.TV- Alasan Dibalik Ketetapan UNESCO Jadikan Budaya Sehat Jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia.
Jamu, minuman tradisional Indonesia yang di kenal sebagai ramuan herbal, telah menjadi bagian integral
dari warisan budaya dan sistem pengobatan tradisional di nusantara.
Asal usul jamu dapat di telusuri kembali ke zaman kuno, jauh sebelum era modern dengan teknologi medis canggih.
Baca Juga:Jamu Terpopuler Kalangan Gen Z, Si Pahit Tampil Lebih EstetikBeda Ciri, Gejala, Penanganan Virus COVID 19 Eris dan Bakteri Mycoplasma Pneumoniae
Kata “jamu” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti ramuan atau obat tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami.
Sejarah jamu dapat di telusuri hingga zaman prasejarah, di mana nenek moyang kita
menggunakan tanaman-tanaman obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Masyarakat tradisional Indonesia sangat tergantung pada pengetahuan lokal tentang tanaman obat dan ramuan tradisional
untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit. Tanaman seperti kunyit, jahe, temulawak, daun sirih,
dan berbagai rempah-rempah lainnya di gunakan dalam berbagai kombinasi
untuk menciptakan ramuan jamu yang di yakini memiliki manfaat kesehatan.
Perkembangan jamu sebagai suatu tradisi terus berlanjut melalui pengaruh budaya dan penerimaan masyarakat.
Pada masa Hindu-Budha, penggunaan jamu semakin berkembang dengan adanya ajaran-ajaran ayurveda dari India
yang memperkaya khazanah pengobatan tradisional di Indonesia. Setelah masuknya Islam,
penggunaan jamu terus berkembang dan di integrasikan dengan sistem pengobatan Islam,
yang mengakui pentingnya menjaga kesehatan sebagai bagian dari ketaatan agama.
Pentingnya jamu semakin menonjol selama era kolonialisme di Indonesia.
Belanda dan Tiongkok yang memiliki sistem pengobatan tradisionalnya sendiri turut memengaruhi pengembangan jamu.
Baca Juga:COVID 19 Eris, Varian Baru Bikin Indonesia Siaga 1- Kenali Ciri, Gejala, dan Transmisi Penyebarannya di SiniJelang Akhir Tahun Covid 19 Kembali Hantui Indonesia, Terdeteksi di Jakarta
Pada masa itu, jamu tidak hanya di anggap sebagai ramuan pengobatan, tetapi juga sebagai gaya hidup untuk menjaga keseimbangan tubuh dan roh.
Setiap daerah di Indonesia memiliki warisan jamu yang unik sesuai dengan kekayaan alam dan kebudayaannya.
Misalnya, di Jawa, jamu biasanya terkait erat dengan konsep “jamu gendong,”
di mana penjual jamu berkeliling membawa gerobak berisi berbagai macam ramuan.
Sementara itu, di Minangkabau, jamu di sajikan dalam bentuk kapsul atau tablet yang lebih praktis.