Terasa Hingga Bandung, Gempa Terkini 5,5 SR di Kabupaten Pangandaran, BMKG : Tidak Berpontesi Tsunami

Gempa Terkini 5,5 SR di Kabupaten Pangandaran/Radartasik.id
Gempa Terkini 5,5 SR di Kabupaten Pangandaran/Radartasik.id
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Sebuah gempa berukuran 5.5 SR terjadi di Pangandaran, Jawa Barat, pada hari Kamis, 28 Desember 2023, menurut Badan Metorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Gempa terjadi pada pukul 05.43 WIB, menurut cuitannya di akun Twitter @infoBMKG. Lokasi gempa adalah di 8.11 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107.89 derajat Bujur Timur (BT), 80 km barat daya Kabupaten Pangandaran.

Pusat gempa berada di laut pada kedalaman 14 km, dan gempa di rasakan (MMI) IV Garut, III Cilacap, III Pelabuhan Ratu, III Sukabumi, dan II–III Bandung.

Baca Juga:SGIE (State Global Islamic Economy): Menggali Kekuatan Pendidikan yang HolistikSinopsis “Dear Nathan”: Kisah Pertemanan dan Cinta Remaja yang Penuh Emosi

Menurut Badan Geologi Dunia (BMKG), gempa tidak berpotensi menyebabkan tsunami. Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), seperti yang di laporkan oleh situs BMKG, ini adalah gambaran keadaan yang di rasakan seseorang saat mengalami gempa bumi:

I MMI

Yang pertama, getaran tidak di rasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Yang Kedua, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Yang ke tiga, getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Selanjutnya, pada siang hari, orang banyak melihat beberapa orang di luar, gerabah pecah, pintu dan jendela berderik, dan bunyi dinding.

V MMI

Berikutnya, hampir semua penduduk merasakan getaran; orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang dan barang besar tampak bergoyang, dan bandul lonceng bisa berhenti.

VI MMI

Kemudian, semua orang merasakannya. Kebanyakan orang terkejut dan lari, dengan plester dinding jatuh dan cerobong asap membuat kerusakan kecil.

VII MMI

Semua orang keluar. Kerusakan ringan terjadi pada rumah-rumah yang di bangun dan di bangun dengan baik. Sementara cerobong asap pecah di bangunan yang kurang baik, retak dan hancur. seperti yang di lakukan oleh orang yang naik mobil.

Baca Juga:Profil Adam Levine: Vokalis Berbakat dan Pemimpin Karismatik di Dunia Musik“One More Night” – Melodi Cinta dan Penyesalan dari Maroon 5

VIII MMI

Kerusakan ringan pada struktur yang kuat Cerobong asap dari pabrik dan monumen roboh, air keruh, retak di degan konstruksi, dan dinding dapat lepas dari rangka rumah.

IX MMI

Bangunan yang kokoh mengalami kerusakan, yang menyebabkan rangka rumah menjadi tidak rata dan banyak retak. Sepertinya rumah telah bergerak dari pondamennya. Rumah memiliki pipa yang terputus.

X MMI

Bangunan kayu yang kuat rusak, struktur rumah lepas dari pondamennya, rel melengkung membelah tanah, dan tanah longsor di sungai dan tanah yang curam.

XI MMI

Hanya sedikit bangunan yang masih berdiri. Setelah jembatan runtuh, terbentuk lembah. Jika pipa di tempatkan di tanah, pipa tidak dapat di gunakan sama sekali karena tanah terbelah dan rel melengkung.

XII MMI

Gelombang tampak hancur di atas tanah. Segala sesuatu menjadi gelap. Benda terlempar ke langit. Karena gempa bumi dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, kita harus selalu waspada dan antisipasi apa pun yang mungkin terjadi.

0 Komentar