RADARCIREBON.TV- Teman atau fake friend adalah seorang yang berpura-pura peduli padamu, meskipun mereka benar-benar berbeda. Jika ada hal yang dapat membantunya, mereka cenderung berperilaku seperti teman.
Mereka biasanya di tandai dengan berbagai sikap, seperti tidak dapat di andalkan, pengkhianat, berat sebelah, tidak konsisten, manipulatif, dan egois. Jika kamu bertahan dengan teman palsu, kamu mungkin merasa tidak nyaman dan berisiko mengalami trauma, kekecewaan, pengkhianatan, dan sakit hati.
Jika kamu merasa bahwa pertemanan kamu tidak dapat di pertahankan meskipun kamu berusaha, mungkin sudah saatnya untuk mengakhirinya. Sebelum hubungan pertemanan kamu menjadi lebih buruk, coba lakukan hal-hal berikut.
Baca Juga:Mulai dari Teknik Dasar HinggaFaktor Risiko: 6 Perbedaan Jalan Cepat dan Lari, Bukan Cuma Teknik Dasar!Gempa Bisa Aja Datang Sewaktu-Waktu: Kenalin 7 Penyebab Gempa Bumi Sering Terjadi di Indonesia
1. Yakinkan dirimu dan jangan gegabah
Pertama, kamu harus pertimbangkan dulu secara matang dan tanyakan kembali pada diri mu sendiri, apakah kamu benar-benar ingin mengakhiri pertemanan tersebut atau gak. Di kutip wikiHow, Amy Chan, pelatih hubungan, menjelaskan, mengakhiri persahabatan adalah masalah besar. Sulit untuk kembali lagi jika kamu menyesali keputusan ini di kemudian hari.
Jadi, cobalah untuk mempertimbangkan pilihan lain jika kalian sedang berada dalam pertengkaran. Pikirkan dan cari tahu juga alasan-alasan apa yang membuatmu merasa bahwa pertemanan ini palsu dan cenderung merugikanmu. Tuliskan juga daftar pro dan kontra dari pertemanan ini dan lihat sejauh mana pengaruhnya.
2. Berhenti melakukan sesuatu yang bisa dia ‘manfaatkan’
Kemudian, hilangkan “manfaat” yang biasa kamu berikan kepada teman kamu. Dengan kata lain, jika teman palsumu mendekatimu karena kamu hebat dalam bidang tertentu dan hanya ingin meminta tugas, cobalah untuk menolaknya.
Jelaskan juga bahwa mungkin kamu gak akan bisa memberinya lagi tugasmu di masa mendatang. Ungkapkan dengan nada yang tenang dan jangan terpancing emosi.
Chan mengatakan, menghapus ‘manfaat’ tersebut mungkin sangat bertentangan dengan sikapmu, tetapi perilaku tersebut hanya akan membuat seorang fake friend terus memanfaatkanmu. Ia mungkin akan meninggalkanmu setelah tahu bahwa dirinya gak lagi bisa mendapatkan apa yang di inginkannya dari diri mu.