Gempa Bisa Aja Datang Sewaktu-Waktu: Kenalin 7 Penyebab Gempa Bumi Sering Terjadi di Indonesia

Gempa Bisa Aja Datang Sewaktu-Waktu: Kenalin 7 Penyebab Gempa Bumi Sering Terjadi di Indonesia
penyebab gempa bumi: tokopedia.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Di Indonesia, gempa bumi sering terjadi sejak lama. Menurut laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ribuan gempa terjadi di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2019.

Sebagai negara yang terletak di wilayah cincin api, tak heran bila gempa bumi sering terjadi di Indonesia. Lantas, bagaimana penjelasan ilmiah terkait penyebab gempa bumi sering melanda negeri ini? Let’s know it better!

Penyebab gempa bumi sering terjadi di Indonesia

1. Indonesia terletak di wilayah cincin api pasifik

Istilah “ring of fire” sering di dengar? Menurut situs web Facts of Indonesia, “cincin api pasifik” adalah istilah yang di gunakan untuk menyebut suatu wilayah yang sering mengalami letusan gunung berapi dan gempa bumi. Area ini berbentuk seperti tapal kuda dan terletak di sekitar cekungan Samudra Pasifik.

Baca Juga:Biar Suara Konten Kamu Makin Enak Didengar: 5 Harga Microphone Wireless, Cocok untuk Live Streaming dan VloggingHP Flagship Biasanya Menggunakan Chipset Kelas Tertinggi: 6 Ciri HP Flagship dan Bedanya dengan Smartphone Biasa

Cincin api Pasifik memiliki panjang 40.000 km dan 90 persen gempa bumi yang terjadi di dunia terjadi di wilayahnya. Setidaknya, 33 wilayah di Bumi termasuk dalam cincin api Pasifik, dan Indonesia jelas termasuk di dalamnya.

2. Indonesia berada di pertemuan 3 lempeng bumi

Apakah Anda tahu bahwa Indonesia berada di dekat tiga lempeng bumi sekaligus? Laut Facts of Indonesia, lempeng Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia mengelilingi Indonesia. Gempa dapat terjadi karena pergeseran lempeng bumi.

Selain itu, lempeng bumi yang bertabrakan akan mengakibatkan gempa bumi dan tsunami pada saat yang sama. Sebagai contoh, peristiwa yang terjadi di Aceh pada Desember 2004 silam. Aceh, Sumatra Utara, Lampung, Banten, Bali, dan bagian selatan Jawa Timur adalah beberapa wilayah di Indonesia yang rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.

3. Indonesia berlokasi di Alpine Belt

17 persen dari gempa bumi terbesar atau 5-6 persen dari gempa bumi yang terjadi di seluruh dunia terjadi di daerah sabuk alpine (alpine belt). Wilayah yang termasuk di antaranya adalah Jawa, Sumatera, Himalaya, Mediterania hingga Antarktika, tutur laman Facts of Indonesia.

Meski membuat Indonesia rawan gempa, berada di wilayah Sabuk Alpine dan cincin api Pasifik juga memberi keuntungan. Hal ini membuat tanah Indonesia subur serta kaya akan unsur mineral dan zat hara. Tak heran, berbagai macam tanaman bisa tumbuh subur di Indonesia. 

4. Gempa bumi di pengaruhi aktivitas gunung berapi

Sebagian besar gempa bumi di sebabkan oleh interaksi dan pergerakan lempeng. Namun, tidak sedikit pula yang di sebabkan oleh aktivitas gunung berapi. Keduanya di nilai saling berkaitan. Inilah yang di sebut gempa bumi vulkanik. Contohnya, seperti yang terjadi pada Gunung Soputan di Sulawesi Utara yang erupsi karena di pengaruhi gempa bumi.

Pergerakan magma di bawah gunung berapi dapat mengakibatkan gempa. Magma memberi tekanan pada sekitarnya, membuat area di sekitarnya retak dan memicu munculnya gempa kecil, ungkap laman Oregon State University. Gempa ini biasanya terlalu lemah untuk di rasakan tetapi dapat di deteksi dan di rekam oleh instrumen dan alat khusus.

Baca Juga:PS5 Hanya Punya Satu Pesaing Dalam Konsol Generasi Kesembilan: 5 Alasan PS5 Laris Manis di Pasaran, Minim Pesaing?Mengusung Banyak Fitur yang Menggoda: Spesifikasi vivo V30 Lite, Juara di Sektor Kamera!

5. Terletak di batas konvergen lempeng Sunda dan lempeng Indo-Australia

Mengapa gempa bumi sering terjadi di pulau Sumatra? Jawabannya adalah karena pulau ini berada di batas konvergen di mana lempeng Sunda di tundukkan di bawah lempeng Indo-Australia, ungkap laman Facts of Indonesia. Lempeng ini bergerak miring pada kecepatan 60 mm per tahun dan komponen belahan di bagian kanan di dorong oleh patahan-patahan di Pulau Sumatra.

Misalnya, pada gempa di Provinsi Aceh, Sumatra pada 2 Juli 2013. Gempa ini di sebabkan oleh lempeng Sunda yang di subduksi dengan lempeng Indo-Australia. Pergerakan lempeng-lempeng itu menyebabkan gempa di Pulau Sumatra dan sekitarnya.

6. Selain di sebabkan oleh alam, gempa juga bisa di picu oleh ulah manusia

Sebagian besar gempa memang di sebabkan oleh kekuatan alam. Namun, tahukah kamu bahwa gempa juga bisa di sebabkan oleh aktivitas manusia? Misalnya, kegiatan pertambangan dapat merusak kontur alami kerak bumi, membuatnya tidak stabil dan rentan terhadap gesekan, ungkap laman Facts of Indonesia.

Begitu pula kegiatan pengeboran minyak dan gas alam. Eksploitasi yang terjadi dalam skala besar memberi efek langsung pada ketersediaan ruang bebas di bawah lempeng bumi. Jika ruang kosong ini mengalami ketidakstabilan karena tekanan dari luar atau desakan dari dalam, tak pelak gempa akan muncul setelahnya.

7. Berkurangnya air tanah dan kepadatan tanah juga bisa memicu gempa

Percayakah kamu bahwa berkurangnya air tanah dan kepadatan tanah bisa menyebabkan gempa? Walau sangat jarang dan hanya berskala kecil, ini bisa terjadi. Faktanya, eksploitasi besar-besaran sumber daya air tanah dapat memicu bencana. Terlebih, ketika jumlah air yang di tarik keluar dari tanah lebih besar dari jumlah yang masuk, tutur laman Facts of Indonesia.

Perbedaan yang jauh ini menyebabkan ruang kosong di bawah tanah dan bisa mengakibatkan gempa kecil yang tidak biasa. Begitu pula dengan struktur permukaan tanah yang telah mengalami penurunan fungsi akan meningkatkan resiko gempa bumi. Tanah yang tandus, tidak stabil dan tanpa struktur ikatan yang kuat oleh akar pohon dapat menyebabkan gempa bumi dan tanah longsor sekaligus.

Nah, itulah 7 alasan penyebab gempa bumi sering terjadi di Indonesia. Semoga rasa penasaranmu sudah terjawab, ya!

0 Komentar