RADARCIREBON.TV – Pernahkah kamu mendengar mengenai makanan ultra proses? Makanan ini kerap disebut sebagai makanan yang diproses tinggi. Jenis makanan ini telah mengalami tahap pemrosesan industri yang telah mengalami perubahan dalam segi bentuk, rasa, hingga kandungan gizi.
Makanan ultra proses seolah tak dapat terpisahkan dari kehidupan modern seperti saat ini. Banyak orang yang mengonsumsinya, dalam berbagai bentuk yang dijual di pasaran. Pasalnya, jenis makanan ini terasa praktis dan mudah untuk didapatkan.
Ada berbagai jenis makanan ultra proses yang bisa dikenali dengan mudah. Seperti makanan ringan kemasan, roti, kue, biskuit hingga berbagai jenis makanan siap saji. Makanan siap saji yang dimaksud yakni pizza, burger, pasta, dan lain-lain.
Baca Juga:Hati-hati, Bisa Bikin Munculnya Gangguan Pencernaan! Inilah Daftar Makanan yang Sulit untuk DicernaTak Hanya Gudeg! Inilah, 9 Makanan Khas Yogyakarta Lainnya yang Patut untuk Dicoba
Apakah Makanan Ultra Proses berbahaya?
Makanan ini merupakan jenis makanan yang mudah didapatkan, bahkan siap konsumsi, harganya pun terjangkau dan mempunyai rasa yang lezat. Bisa dikatakan jika makanan ini dapat menjadi pengganti makanan lain karena dirasa praktis.
Apalagi, makanan ini telah ditambahkan dengan pengawet yang akan membuatnya memiliki umum simpan yang lama. Maka seberapa lama pun menyimpannya, makanan ini akan tahan lama, sesuai dengan tanggal kadaluwarsa yang tercantum.
Bukan hanya itu. Makanan ini juga diberi tambahan bahan lainnya seperti perasa dan pewarna. Walaupun dianggap menjadi pengganti makanan lain, namun sebagian besarnya, makanan ini berkarakteristik padat energi, tinggi lemak, gula, dan garam. Bahkan, mengandung serat dan mikronutrien yang rendah.
Melansir dari laman BBC Good Food, dengan pengolahan makanannya yang berbeda-beda, maka kemungkinan besar pengaruh terhadap kesehatan juga berbeda-beda. Misalnya saja sereal dan produk susu nabati, bisa dikategorikan sebagai pola makan sehat karena membantu mendukung kelompok orang tertentu dalam mencapai kebutuhan mikronutrien.
Namun beda halnya dengan makanan lain seperti sosis. Makanan tersebut dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Di sisi lain, terdapat penelitian besar terhadap lebih dari 100.000 orang dewasa Perancis yang diikuti selama kurun waktu lima tahun.
Dari penelitian tersebut menunjukkan jika makan lebih banyak makanan ultra-olahan dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih besar. Kemudian terdapat analisis serupa terhadap peserta yang sama, ditemukan bahwa terdapat peningkatan 10%.