Pelajar SLB Asah Keterampilan Membatik Ecoprint

Pelajar SLB Asah Keterampilan Membatik Ecoprint
0 Komentar

Belasan siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) B dari Yayasan Pendidikan Luar Biasa (YPLB) Majalengka mengikuti pelatihan membuat batik ecoprint di kompleks Dinas Koperasi, Ketenagakerjaan, dan Usaha Kecil Menengah (K2UKM) Kabupaten Majalengka. Kegiatan ini merupakan kerjasama dengan Yumana Ecoprint Cirebon dan diharapkan dapat mencetak siswa yang mandiri dan berjiwa usaha di masa mendatang.

Bagi siswa-siswi SLB B Majalengka, disabilitas bukanlah batas untuk terus belajar dan berkarya. Hal ini dibuktikan oleh aksi belasan pelajar tunarungu SLB B Majalengka yang tekun mempelajari seni membatik metode ecoprint di kompleks Dinas Koperasi, Ketenagakerjaan, dan Usaha Kecil Menengah (K2UKM) Kabupaten Majalengka.

Dengan penuh antusias, para pelajar penyandang disabilitas ini memanfaatkan program yang bekerja sama dengan Yumana Ecoprint Cirebon. Bahan yang digunakan mulai dari kain dan dedaunan sebagai bahan dasar ini cukup diminati oleh para siswa, bahkan ada alumni yang direkrut oleh Yumana untuk bekerja di Cirebon. Hal ini menjadi pilot project dan motivasi bagi anak-anak disabilitas lainnya.

Baca Juga:Rapat Pleno Pemilu 2024 Kec. KesambiPersiapan Pemungutan Suara Ulang Di Kec. Kesambi

Kepala SLB B YPLB Majalengka, Sri Aminah, menyampaikan bahwa para siswa terlihat sangat antusias ketika mengikuti pelatihan membatik ecoprint. Selain sebagai bentuk implementasi program pengembangan dan pembinaan prestasi siswa, kegiatan ini juga diharapkan akan mencetak siswa yang mandiri dan bisa menjadi wirausaha batik ecoprint di masa yang akan datang.

Founder Yumana Ecoprint, Riska Permana Putri, menyatakan bahwa anak-anak disabilitas tuna rungu dan tuna wicara ini memiliki daya tangkap yang cepat, sehingga tidak sulit untuk melatih mereka dalam membatik ecoprint. Dia menilai ini akan menjadi peluang bagi kaum disabilitas untuk menjadi pengusaha batik ecoprint, karena selama ini belum ada tuna rungu yang berwirausaha di bidang ini.

Sementara itu, saat berlatih membuat batik ecoprint, anak-anak tuna rungu juga menunjukkan kemampuan menari dengan diiringi musik secara kompak. Sekretaris Dinas Koperasi, Ketenagakerjaan, dan Usaha Kecil Menengah (K2UKM) Kabupaten Majalengka, Yudi, sangat mengapresiasi SLB B YPLB Majalengka dalam memberikan ruang bagi anak-anak disabilitas. Terlebih pada bulan Mei mendatang, SLB B Majalengka akan kembali menggelar kegiatan gebyar seni dan pameran bazaar yang merupakan hasil karya dari para siswa disabilitas.

0 Komentar