Tragis, Seorang Pria Berprofesi Sebagai Doktor Asal Bandung Tewas, Akibat Kelelahan Mendaki Gunung Ciremai

Pendaki Ciremai
Seorang Pria Tewas Kelelahan Saat Mendaki Gunung Ciremai/ist
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Seorang pendaki asal Bandung bernama Clifford Boyke Hamonangan Siregar meninggal dunia saat sedang melakukan pendakian di Gunung Ciremai. Pendaki berusia 49 tahun itu dilaporkan meninggal dunia pada Minggu (28/4/2024).

Diketahui, korban merupakan salah seorang anggota grup dalam Komunitas Pendaki Gunung Cirebon Bandung. Dia mulai melakukan pendakian bersama 14 orang temannya sekitar pukul 05.00 WIB.

“Betul, pada hari Minggu (28/4) seorang pendaki asal Bandung meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Ciremai,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah II Majalengka Jaja Suharja Senjaya, Kamis (2/5/2024).

Baca Juga:Rekomendasi Hotel Murah Jakarta Deket Stasiun Gambir, Semalam Cuma 200.000 SajaJelang Perebutan 3 Besar Indonesia vs Irak di AFC U-23 Qatar 2024, Prediksi dan Link Live Streaming

Jaja menyampaikan, pendaki tersebut meninggal dunia diduga karena kelelahan. Korban dilaporkan meninggal dunia di jalur pendakian Apuy, Desa Argamukti, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.

“Pada pukul 13.15 WIB korban mulai kelelahan dan pingsan (tidak bergerak) pada jalur pendakian sebelum Pos 6 Goa Walet,” ujar Jaja.

Sebelum meninggal dunia, korban sempat mendapat penanganan oleh temannya sendiri yang berprofesi dokter. Penanganan yang dilakukan oleh dokter komunitas itu, dalam bentuk mengamankan korban di lokasi yang aman, membangunkan/menyadarkan korban, memberikan bantuan pernafasan, melakukan Resusitasi Jantung Paru (CPR).

Namun karena kondisi korban semakin kritis, temannya langsung menghubungi Tim Ranger pos Apuy. “Pada pukul 14.11 Tim Ranger Apuy yang standby di pos 5 melakukan persiapan dan bergerak menuju lokasi korban. Pada pukul 14.30 WIB Tim Ranger Apuy tiba di lokasi korban dan Kondisi korban sudah tidak ada nafas dan nadi,” katanya.

“Informasi korban sudah meninggal dunia, diperoleh juga dari keterangan rekan satu grup pendakian yang berprofesi dokter dan telah memberikan pertolongan Bantuan Hidup Dasar (BHD),” sambungnya.

Untuk penanganan lebih lanjut, korban sempat dibawa ke RSUD Majalengka. Namun dari pemeriksa rumah sakit, keterangannya pun sama.

“Korban selanjutnya dievakuasi dari lokasi kejadian ke basecamp berod, dilanjutkan dibawa ke RSUD Majalengka dengan menggunakan mobil ambulan BPBD Majalengka. Pada pukul 03.00 WIB (tanggal 29 April) korban tiba di RSUD Majalengka dan dinyatakan meninggal,” jelas Jaja.

Baca Juga:Presiden AFC: Pertandingan Semi Final AFC-U23 Indonesia vs Uzbekistan Layak Diulang5 Wisata Bali Paling Indah dan Terkenal, Wajib Dikunjungi Jika Ke Kota Dewata

“Pada pukul 04.00 WIB (tanggal 29 April) korban dibawa oleh keluarganya dari RSUD Majalengka ke Bandung, dan pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas musibah tersebut,” ujar dia menambahkan.

 

 

 

0 Komentar