Hal ini menyulitkan para nelayan untuk menangkap ikan dan menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan.
Ketersediaan air bersih juga menjadi perhatian saat kemarau melanda.
Banyak daerah yang mengalami krisis air bersih karena sumur-sumur menjadi kering dan sumber air permukaan menyusut.
Masyarakat terpaksa harus mengandalkan pasokan air dari sumur gali atau sumber air lain yang jauh dari tempat tinggal mereka,
meningkatkan risiko terjadinya penyakit akibat air yang tidak bersih.
Baca Juga:Mengenal Sindrom TTS, Efek Samping dari Vaksin Astrazeneca yang Kini Ramai Dibicarakan, Apakah Berbahaya?Eksistensi Pemain Naturalisasi dalam Geliat Olahraga di Indonesia
Selain dampak langsung bagi sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, kemarau juga dapat memicu konflik antarwarga, terutama terkait dengan sumber daya air yang semakin terbatas.
Persaingan untuk mendapatkan akses terhadap air bersih dapat memicu ketegangan sosial dan konflik antar kelompok masyarakat.
Untuk mengatasi dampak kemarau, pemerintah dan berbagai lembaga terkait biasanya melakukan berbagai upaya,
seperti penyediaan bantuan air bersih, distribusi pupuk dan benih yang tahan kekeringan, serta penyuluhan mengenai praktik pertanian yang ramah lingkungan.
Selain itu, upaya konservasi sumber daya air juga dilakukan untuk menjaga keberlangsungan pasokan air bersih bagi masyarakat.
Dengan mengantisipasi dan mengelola dampak kemarau secara efektif, diharapkan Indonesia dapat mengurangi kerugian ekonomi dan sosial
yang ditimbulkan serta meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di masa-masa kemarau yang akan datang.