Kopiah Sebagai Simbol Busana Nasional – Video

Kopiah Sebagai Simbol Busana Nasional
0 Komentar

Jika Anda mengunjungi Jalan Pasuketan, Anda akan menemui sebuah toko dengan bangunan yang memiliki lebar 1,5 meter dan panjang 15 meter. Toko ini adalah Pengrajin Kopiah A. Moethalib, yang masih bertahan lebih dari 100 tahun dan kini dikelola oleh generasi ketiga. Berikut liputannya.

Kopiah merupakan salah satu tambahan busana yang kerap dipakai di Indonesia oleh kalangan pria. Selain sebagai penutup kepala saat sedang salat bagi umat Muslim, kopiah juga digunakan untuk berbagai keperluan acara formal lainnya, seperti pernikahan atau pertemuan rapat. Di Cirebon, terdapat toko pengrajin kopiah yang sudah bertahan lebih dari 100 tahun dan kini sudah dikelola oleh generasi ketiga dari A. Moethalib.

Toko ini masih mempertahankan kualitas bahan pembuatan kopiahnya, seperti beludru, yang dipilih khusus agar ringan, mudah untuk disimpan, serta awet dipakai. Toko Kopiah A. Moethalib menyediakan kopiah nasional yang memiliki bentuk silinder yang tinggi, serta bagian tepinya sedikit melengkung ke dalam, dengan beragam variasi warna dan bahan yang dapat dipilih sesuai dengan budget atau kebutuhan dari pemakainya.

Baca Juga:Gotong Royong Angkut Sampah Dari Saluran Irigasi – VideoPenutupan TPA Kubangdeleg Diklaim Tak Berdampak Signifikan – Video

Dengan harga yang dibanderol dari 80 ribu untuk kopiah dengan ukuran standar, hingga harga 150 ribu untuk kopiah dengan bahan beludru super, penerus usaha kopiah, Arfinaldi Hadi, menuturkan bahwa dalam pembuatan kopiah A. Moethalib sejak pertama tidak pernah menggunakan karton sebagai pembentuk jahitannya. Hal ini membuat kopiah semakin lama digunakan akan mengikuti kontur kepala dari pemiliknya, serta tidak akan meninggalkan bekas lengkungan seperti kopiah biasanya. Karena keterbatasan pengrajin ahli, sering pada waktu seperti Lebaran, stok untuk kopiah selalu cepat habis dikarenakan keterbatasan kemampuan produksinya yang hanya mampu membuat sekitar 20 buah kopiah dalam sehari.

Pembeli setia Kopiah A. Moethalib tidak hanya berasal dari kalangan santri, kyai pesantren, atau warga biasa. Bahkan beberapa pejabat daerah hingga nasional juga pernah datang dan membeli langsung karena kualitas dan ketahanan dari kopiahnya yang sudah banyak tersohor.

0 Komentar