Ini yang Terjadi Jika Penggunaan Antiperspiran untuk Kesehatan, Bisa Memicu Kanker

Antiperspiran
halodoc.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Banyak yang menggunakan antiperspiran sebagai produk perawatan tubuh untuk mengurangi produksi keringat serta menghilangkan bau tidak sedap pada ketiak. Namun, apakah penggunaan antiperspiran ini baik untuk kesehatan.

Ada isu bahwa penggunaan bahan kimia ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Walaupun banyak beredar di pasaran, penggunaan antiperspiran sebagai produk perawatan tubuh masih menuai kontroversi. Beberapa pihak menyatakan bahwa antiperspiran ini aman untuk digunakan apabila kadarnya tidak berlebihan.

Tidak hanya itu, antiperspiran kerap dikaitkan dengan berbagai kondisi, seperti alergi, kanker, dan bahkan penyakit Alzheimer. Ternyata antiperspiran dan deodoran merupakan produk yang sama, padahal keduanya memiliki kandungan dan fungsi yang berbeda. Jika Antiperspiran mengandung bahan yang dapat menyumbat kelenjar keringat, sehingga produksi keringat dapat berkurang. Sedangkan deodoran umumnya mengandung parfum yang dapat menyamarkan bau badan.

Baca Juga:Hidup Sehat dengan 4 Manfaat Air Putih Sebelum Tidur yang Bisa Membantu Menurunkan Berat BadanYuk, Mulai Normalisasikan Minum Air Putih Sebelum Tidur yang Banyak Manfaat untuk Kesehatan

Penggunaan Antiperspiran untuk Kesehatan

1. Kanker

Penggunaan antiperspiran dengan kandungan aluminium dan paraben dipercaya dapat memicu kanker payudara. Alasannya, karena kedua zat tersebut bereaksi di dalam jaringan payudara, sama seperti hormon estrogen yang diduga dapat merangsang pertumbuhan sel kanker payudara.

Meski begitu, hingga saat ini, belum ada penelitian yang dapat membuktikan adanya  hubungan antara penggunaan antiperspiran dengan perkembangan kanker payudara.

2. Penyakit Ginjal

Penderita gangguan ginjal kronis stadium 4 atau 5 perlu berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum menggunakan produk antiperspiran. Hal ini karena pada stadium tersebut, ginjal tidak bisa lagi menyaring aluminium secara optimal. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari penggunaan produk yang mengandung aluminium.

3. Penyakit Alzheimer

Garam aluminium, seperti aluminium klorida dan aluminium zirkonium, merupakan bahan aktif yang terkandung dalam antiperspiran. Kandungan ini diduga bisa meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.

Meski begitu, dugaan tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut. Walau pada beberapa studi ditemukan peningkatan konsentrasi aluminium pada otak penderita Alzheimer, tetapi belum dapat dipastikan hubungan antara paparan aluminium dengan munculnya penyakit Alzheimer.

4. Reaksi Alergi

Reaksi alergi bisa saja terjadi pada sebagian orang setelah pemakaian antiperspiran. Hal ini ditandai dengan rasa gatal, ruam merah, atau bentol di ketiak. Alergi biasanya lebih sering muncul pada produk yang mengandung wewangian.

Bila mengalami gejala tersebut, segera hentikan pemakaian produk dan periksakan diri ke dokter. Dokter dapat memberikan krim atau salep dengan kandungan kortikosteroid untuk meredakan reaksi alergi. Untuk mencegah reaksi alergi akibat antiperspiran, pilihlah produk tanpa tambahan parfum dan berlabel hipoalergenik yang berisiko rendah menyebabkan alergi.

***

0 Komentar