RADARCIREBON.TV –Bunga Bangkai, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Amorphophallus titanum, adalah salah satu tanaman yang paling unik dan menarik di dunia.
Bunga ini terkenal dengan ukurannya yang sangat besar dan baunya yang sangat kuat, mirip dengan bau bangkai, yang bertujuan untuk menarik serangga penyerbuk.
Meskipun bunga ini jarang ditemukan di alam liar dan hanya mekar sekali setiap beberapa tahun, bunga ini dapat ditanam dan dirawat di kebun atau rumah kaca dengan perawatan yang tepat.
Baca Juga:Mengatasi Hama dan Penyakit pada Tanaman Brokoli: Solusi EfektifStrategi Pemupukan yang Efektif untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bawang Bombay
Berikut adalah panduan lengkap cara menanam dan merawat tanaman Bunga Bangkai.
1. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi yang tepat sangat penting untuk keberhasilan penanaman Bunga Bangkai. Tanaman ini berasal dari hutan hujan tropis Sumatera, Indonesia, sehingga membutuhkan kondisi yang mirip dengan habitat aslinya.
- Cahaya: Bunga Bangkai membutuhkan cahaya yang cukup, tetapi tidak langsung terkena sinar matahari. Lokasi yang ideal adalah tempat yang teduh atau setengah teduh.
- Kelembaban: Tanaman ini membutuhkan kelembaban yang tinggi. Pastikan lokasi yang dipilih memiliki kelembaban yang cukup atau gunakan alat pelembap udara jika diperlukan.
- Suhu: Suhu ideal untuk Bunga Bangkai berkisar antara 24-30°C. Hindari suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas.
2. Persiapan Tanah
Tanah adalah faktor penting lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan Bunga Bangkai. Tanaman ini membutuhkan tanah yang subur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase yang baik.
- Komposisi Tanah: Campuran tanah yang ideal terdiri dari tanah taman, kompos, dan pasir dalam perbandingan 2:1:1. Ini akan memastikan tanah memiliki drainase yang baik dan tetap subur.
- pH Tanah: Bunga Bangkai lebih menyukai tanah dengan pH netral hingga sedikit asam, yaitu sekitar 6.0-7.0.
3. Penanaman Umbi
Bunga Bangkai tumbuh dari umbi besar. Umbi ini harus ditanam dengan hati-hati untuk memastikan pertumbuhan yang optimal.
- Pemilihan Umbi: Pilih umbi yang sehat tanpa tanda-tanda penyakit atau kerusakan. Umbi yang besar cenderung menghasilkan bunga yang lebih besar dan lebih kuat.
- Penanaman: Gali lubang yang cukup besar untuk menampung umbi, sekitar dua kali ukuran umbi. Tempatkan umbi dengan bagian tunas menghadap ke atas dan tutupi dengan tanah hingga seluruh umbi tertutup.
- Jarak Tanam: Jika menanam lebih dari satu umbi, pastikan ada jarak minimal 1 meter antara masing-masing umbi untuk memberi ruang bagi pertumbuhan.