Soroti Dampak Buruk PLTU Cirebon 1, Karbon dan Walhi Adakan Diskusi Publik

Walhi
Karbon dan Walhi Kolaborasi
0 Komentar

Data menunjukkan hanya 1 dari 5 orang pernah terlibat dalam kegiatan diskusi tentang lingkungan. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi tentang dampak aktivitas industri terhadap lingkungan menjadi sangat penting.

Pemateri dari Climate Policy Indonesia (CPI) juga mengkritisi adanya praktik greenwashing atas nama perubahan iklim. Meskipun Bank Pembangunan Asia (ADB) menawarkan solusi pinjaman dengan bunga rendah melalui Energy Transition Mechanism (ETM) untuk pensiun dini PLTU Cirebon 1, solusi tersebut dinilai masih kurang solutif karena tetap melibatkan utang dan tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah lingkungan.

Menurut survei dari Center of Economic Studies (CELIOS), banyak masyarakat di sekitar PLTU tidak mengetahui adanya isu pensiun dini PLTU dan kurang terlibat dalam kegiatan peduli lingkungan. Namun, 85% masyarakat setempat tidak bekerja di PLTU, sehingga tidak keberatan dengan pensiun dini PLTU.

Baca Juga:Pesona Keindahan Bukit Trijaya KuninganDestinasi Wisata Kolam Renang di Bogor, Tiket dan Fasilitas

Untuk mengatasi permasalahan ini, penggunaan teknologi pengendalian polusi, teknik pengelolaan limbah yang tepat, serta pemantauan rutin terhadap kualitas udara dan air sangat diperlukan. Selain itu, transformasi sumber energi dari yang tidak ramah lingkungan menjadi energi baru terbarukan (EBT) juga penting.

Dehya Alfinnas, perwakilan dari Karbon, menyatakan bahwa diskusi ini merupakan langkah awal yang akan berlanjut ke sesi Forum Group Discussion (FGD) dan proses penggugatan untuk memperjuangkan lingkungan di sekitar PLTU.

“Acara Karbon ini menjadi langkah awal untuk kemudian dilanjutkan kepada FGD. Kemudian, ini akan dikawal hingga proses penggugatan,” ujar Dehya.

Diskusi publik ini diharapkan dapat menggugah kesadaran anak-anak muda dan masyarakat tentang pentingnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan mendukung upaya transformasi energi di Indonesia.

0 Komentar