Perubahan iklim tentu saja dapat menyebabkan kelangkaan, yang pada gilirannya akan berdampak pada kenaikan harga biji kopi rata-rata di pasar global karena pemilik kebun harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk bisnis mereka.
Pemilik kebun menaikkan biaya bisnis ini untuk memastikan hasil panen yang baik, yang menghasilkan biji kopi dengan kualitas yang lebih baik. Akibatnya, petani harus menaikkan harga jual.
4. Peningkatan kualitas
Sudahkah kamu tahu berapa biaya membangun perkebunan kopi? Bercocok tanam kopi membutuhkan banyak waktu dan uang.
Baca Juga:Menu Alternatif Saat Makanan Manis: Inilah Resep Bolu Ubi Ungu Diet Rendah Kalori dengan Manis AlamiIkuti Cara Ini Biar Kamu Semakin Pro: Intip Cara Makan Hot Pot yang Tepat agar Rasanya Semakin Enak
Petani kopi pertama-tama harus membeli pestisida dan pupuk yang tepat. Mereka juga harus mendidik karyawan mereka tentang cara menanam, memupukan, penyiangan, dan pemanenan biji kopi dengan benar.
Petani tidak hanya harus menunggu lebih dari setahun untuk memanen biji kopi, tetapi mereka juga harus memahami varietas kopi yang ditanam, ketinggian tempat tumbuh, dan komposisi tanah.
5. Penawaran dan permintaan
Harga kopi juga dapat dipengaruhi oleh masalah penawaran dan permintaan. Penawaran dan permintaan kopi, seperti komoditas perdagangan lainnya, dapat dipengaruhi oleh pergerakan pasar yang signifikan.
Jika tren kopi baru muncul dan disukai, permintaannya dapat meningkat dengan cepat. Selama pasokan kopi dapat memenuhi permintaan, dampak ekonomi dari tren ini mungkin tidak terlihat.
Tetapi dengan tren ini, sebagian besar kedai kopi umumnya akan membuat secangkir kopi dibanderol dengan harga yang begitu tinggi. Ini merupakan momentum bagus bagi penjual untuk mendapatkan keuntungan lebih.
Bagaimana pendapat kamu? Meskipun Indonesia adalah salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, kualitas kopi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga petani harus memperhatikan atau mengeluarkan lebih banyak uang untuk bisnis mereka.