Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai beragam respons, termasuk dari pedagang kantin sekolah. Pasalnya, meski program ini bermanfaat bagi siswa, dampaknya bisa berpengaruh terhadap omzet para pedagang kantin sekolah.
Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Majalengka akan segera dimulai. Namun, rencana ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang kantin sekolah terkait potensi penurunan omzet mereka.
Salah satu pedagang kantin di SMK PUI Majalengka, Nanang Purnawandi, menyampaikan bahwa meskipun program ini bermanfaat bagi siswa, pelaksanaannya berisiko terhadap keberlangsungan usaha kecil seperti kantin sekolah. Ia merasa usaha kantinnya, yang menjual makanan seperti nasi kuning dan gorengan favorit siswa, bisa terdampak.
Baca Juga:Nongkrong Asik Di Niri Cafe – VideoDisdukcapil Berikan Layanan Rekam E-KTP Untuk Tarsinah – Video
Nanang berharap pemerintah tidak hanya memprioritaskan manfaat bagi siswa, tetapi juga memperhatikan nasib pelaku UMKM seperti dirinya. Ia menyarankan agar pedagang kantin dilibatkan dalam penyediaan makanan untuk program tersebut.
Di sisi lain, rencana program MBG ini disambut positif oleh siswa, Lia Liani. Menurutnya, program ini akan membantu keluarganya menghemat pengeluaran sekaligus membuka peluang untuk menabung lebih banyak.
Sementara itu, meski respons positif siswa menunjukkan bahwa program MBG berpotensi mendukung kesejahteraan pelajar dan keluarga mereka, pemerintah perlu melakukan penyesuaian agar dampaknya terhadap pedagang kantin dapat diminimalkan secara signifikan.