Pemerintah Desa Penpen, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon berupaya memaksimalkan anggaran ketahanan pangan sebesar 20 persen dari Dana Desa untuk sektor peternakan dan pertanian. Selain pembangunan peternakan ayam petelur, Pemdes juga fokus pada pengembangan tanaman melon dan hortikultura dengan melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat.
Sejumlah persiapan telah dilakukan oleh Pemdes Penpen untuk memanfaatkan lahan dalam program ketahanan pangan. Seperti diketahui, 20 persen dari Dana Desa wajib dialokasikan untuk program ketahanan pangan, sehingga Pemdes berusaha memaksimalkan penggunaan anggaran tersebut.
Kuwu Penpen, Mustofa, menjelaskan bahwa dana ketahanan pangan senilai hampir Rp320 juta akan dialokasikan ke berbagai program peternakan dan pertanian. Rencananya, di lahan desa yang telah disiapkan, akan dibangun peternakan ayam petelur sebagai salah satu sumber ketahanan pangan desa.
Baca Juga:Lezatnya Soto Semarang & Lontong Sayur Mama Popon – VideoKreatif, Bus Telolet Disulap Jadi Souvenir – Video
Selain itu, bantuan smart screen house untuk tanaman melon dan anggur harus dikelola secara mandiri oleh desa. Oleh karena itu, Pemdes akan mengalokasikan anggaran untuk pembelian bibit, pupuk, dan kebutuhan lainnya. Selain melon, tanaman hortikultura lainnya seperti cabai dan bawang juga akan dimanfaatkan di lahan yang tersedia.
Dengan memaksimalkan anggaran ketahanan pangan (Ketapang) setiap tahunnya, Pemdes berharap dalam beberapa tahun ke depan dapat memiliki Pendapatan Asli Desa (PAD) dari sektor ketahanan pangan. Hal ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya Desa Penpen sebagai desa mandiri.