Dikatakan Taufik, selain menjadi penyangga demokrasi, pers di Cirebon juga ingin berkontribusi dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan.
“Isu pangan dianggap penting untuk mendukung pembangunan daerah,” ujar Taufik dalam sambutannya.
Sementara itu, Rektor UGJ, Prof Dr H Achmad Faqih SP MM mengatakan, keberadaan dan fungsi pers di Cirebon dirasakan manfaatnya bagi UGJ. Selama ini, pers dipandang sebagai pengawal regulasi yang berpihak pada kepentingan umum.
Baca Juga:SMKN 1 Kedawung Tanam Pohon – VideoRatusan Santri Mainkan Sepakbola Api – Video
“Netralitas insan pers ini sangat diperlukan dari kawan-kawan wartawan dan sikap keberpihakan pada kebenaran perlu dijunjung tinggi. Karena roh inti dari pers adalah memperjuangan kebeneran,” kata Faqih.
Dijelaskannya, salah satu bentuk nyata kontribusi pers dalam mewujudkan ketahanan pangan ialah dengan mengkritisi kebijakan pemerintah yang kontra produktif dengan tujuan ketahanan pangan.
Seperti mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan perumahan. Terlebih luas lahan pertanian di Kota Cirebon hanya tersisa 93 hektare dengan kapasitas produksi 900 ton per tahun.
Diharapkan, luas lahan yang tersedia ini dipertahankan sehingga cadangan pangan lokal berbasis padi tetap dimiliki.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan tokoh, penyerahan tali asih dan pemotongan tumpeng serta sarasehan dan refleksi Hari Pers Nasional yang disajikan Pj Walikota Cirebon, Dr H Agus Mulyadi, Ketua Yayasan PSGJ, Prof Dr H Mukarto Siswoyo MSi dan Dosen Universitas Pertahanan (Unhan), Dr Rudiyanto MBA. (*)