Instrumen yang dimaksud adalah reksadana pendapatan tetap (obligasi), obligasi swasta, reksadana campuran.
3. Investasi Jangka Panjang
Ketika tujuan investasinya di atas 10 tahun, maka investasi ini sudah masuk dalam kategori investasi jangka panjang.
Investasi dapat dimaksudkan untuk membiayai pendidikan anak, pesta pernikahan anak, membeli aset untuk anak cucu, atau dana pensiun.
Baca Juga:Dengan Main 3 Game Ini Bisa mendapatkan Saldo Dana Secara Gratis!Saldo Dana Auto Bertambah! Cek Cara Menghasilkan Rp400.000 hingga Rp900.000 dari Aplikasi Breed Cash
Seseorang lebih fleksibel dalam memilih instrumen dengan risiko rendah, moderat, tinggi, atau tidak dapat dikonversi dengan cepat seiring dengan panjang periode investasi.
Beberapa instrumen yang bisa dipilih untuk investasi jangka panjang antara lain logam mulia, reksadana saham, saham, hingga properti.
Cara Berinvestasi
Di era digital seperti saat ini, tidak sulit untuk berinvestasi karena informasi tentang instrumen investasi atau riset pasar mudah diakses. Namun, investasi tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Berikut adalah cara berinvestasi yang baik, agar bisa mewujudkan tujuan keuangan kita.
- Pastikan Kita Telah Sehat Secara Finansial
Sebelum melakukan investasi, pastikan kamu memiliki dana darurat yang ideal dan memiliki perlindungan keuangan dengan asuransi kesehatan atau jaminan kesehatan.
Merencanakan keuangan untuk masa depan adalah penting, tetapi jangan pernah sepelekan hal-hal yang paling penting saat ini.
Tanpa dana darurat yang ideal, kita akan kesulitan menghadapi risiko kehilangan pendapatan karena PHK atau ketidakpastian ekonomi. Tanpa perlindungan kesehatan, kita juga dapat kehilangan dana yang cukup besar saat kita perlu berobat.
Baca Juga:Cuan dari Game? Beginilah Cara Simpel Mendapatkan Saldo DANA dari Game Color Lab, Yuk Coba Sekarang!Biaya UKT IPB 2025 untuk Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri untuk Program D4 hingga S1
- Tentukan Tujuan Terlebih Dulu
Ketahuilah tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam beberapa waktu, seperti jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jika kamu tidak memiliki tujuan yang jelas, proses investasi akan menjadi tidak terukur.
Setelah menentukan tujuan, tentukan pula dana yang diperlukan untuk mencapainya. Setelah memahami kebutuhan dana, kita dapat memulai proses investasi.
- Kenali Profil Risiko
Karakteristik investasi dari setiap instrumen investasi berbeda, dan profil risiko setiap investor berbeda. Profil risiko bergantung pada kemampuan dan kesediaan investor untuk menanggung risiko investasi.
Investor agresif lebih berani mengambil risiko karena menginginkan imbal hasil yang tinggi, sedangkan investor konservatif cenderung menghindari instrumen yang memiliki volatilitas tinggi.