RADARCIREBON.TV – Dunia sosial media geger. Sebuah video yang diposting disalah satu pengguna TikTok viral.
Insiden yang melibatkan seorang penjual es krim keliling di Pantai Lolak, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, telah menjadi viral setelah video kejadian tersebut tersebar di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita, yang diduga sebagai pengelola pantai, mengusir penjual es krim tersebut dengan cara yang kasar.
Wanita itu terlihat membawa dua batang kayu dan mendorong sepeda motor penjual es krim hingga terjatuh, menyebabkan dagangannya tumpah ke pasir pantai. Sang penjual es krim tampak hanya bisa pasrah melihat dagangannya hancur, tidak bisa berbuat banyak dalam situasi tersebut.
Baca Juga:Sebut Petani Pahlawan Pangan: Bambang Dorong Optimalisasi Perlindungan dan Pemberdayaan PetaniKeren, Herman Khaeron Terima Penghargaan Tokoh Peduli Kebudayaan
Kejadian ini menuai kecaman luas dari netizen. Banyak warganet merasa marah dan prihatin melihat tindakan tersebut. Mereka menilai bahwa perlakuan kasar terhadap pedagang kecil yang berusaha mencari nafkah tidak pantas dilakukan.
Beberapa netizen bahkan menyerukan agar pihak berwenang segera turun tangan untuk memberikan perlindungan lebih kepada pedagang kecil yang sering kali terpinggirkan dalam berbagai situasi. Netizen juga meminta agar wanita yang melakukan aksi tersebut diberi sanksi yang setimpal, karena tindakannya dianggap tidak manusiawi.
Tak hanya itu, kejadian ini memunculkan diskusi tentang etika dalam berbisnis, terutama di tempat-tempat wisata.
Banyak orang yang mempertanyakan apakah sudah seharusnya seorang pengelola pantai bertindak dengan cara kekerasan terhadap pedagang kecil yang berjualan untuk mencari nafkah. Isu ini kemudian berkembang menjadi debat mengenai bagaimana seharusnya pedagang kecil dilindungi dari tindakan diskriminasi atau kekerasan oleh pihak-pihak yang merasa memiliki kekuasaan.
Pihak berwenang di Bolaang Mongondow, khususnya kepolisian, segera mengambil langkah untuk menyelidiki kejadian ini setelah video insiden tersebut viral. Polisi melakukan mediasi antara penjual es krim dan pihak pengelola pantai yang terlibat dalam insiden tersebut.
Pada akhirnya, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai, meskipun mediasi ini tidak mengurangi kecaman dari netizen. Banyak yang merasa bahwa meskipun perdamaian tercapai, tindakan yang dilakukan tetap tidak bisa dibenarkan.
Di sisi lain, beberapa warganet juga menyoroti masalah sistemik yang dihadapi pedagang kecil di banyak tempat wisata di Indonesia, di mana mereka sering kali harus bersaing dengan pedagang lain atau bahkan dengan pengelola tempat tersebut. Banyak pedagang kecil yang merasa terpinggirkan dan diperlakukan tidak adil meskipun mereka berusaha keras untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Baca Juga:Herman Khaeron: Dari Anak Kampung, Sukses Menembus Kancah NasionalBCA dan BRI Tawarkan Pinjaman Rp100 Juta Tanpa Agunan: ini Panduannya Bisa Cepat Cair
Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya perlindungan bagi para pedagang kecil dan perlakuan yang lebih manusiawi dalam dunia perdagangan.