Kota Cirebon Gaungkan 4 Isu Strategis dalam Musrenbang Provinsi Jawa Barat 2025 – Video

Kota Cirebon Gaungkan 4 Isu Strategis dalam Musrenbang Provinsi Jawa Barat 2025
0 Komentar

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2025 dilaksanakan di Gedung Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon. Acara ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Musrenbang ini merupakan bagian dari rangkaian penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Pelaksanaan Musrenbang yang digelar di Gedung Negara ini dihadiri oleh seluruh kepala daerah se-Jawa Barat, dan mengangkat tema “Menyongsong Jawa Barat Istimewa: Percepatan Transformasi Layanan Dasar.”

Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), dalam sambutannya menekankan pentingnya pembangunan yang merata antara wilayah desa (lembur) dan kota, sejalan dengan visinya: “Lembur diurus, kota ditata.” Ia mengajak semua pihak untuk mewujudkan Jawa Barat yang gemah ripah repeh rapih, yakni subur, makmur, tenteram, tertata, dan merata, melalui keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah kabupaten/kota.

Baca Juga:PT Yihong Novatex Membuka Rekrutmen Pegawai – VideoDinas Pendidikan Launching Program Sekolah Unggulan – Video

Gubernur juga menyoroti efisiensi anggaran sebagai kunci penting. Daerah diharapkan mampu mengalokasikan anggaran untuk kepentingan publik secara tepat sasaran, terutama dalam bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan program keluarga berencana.

Pemerintah Kota Cirebon menyambut baik semangat kolaborasi dalam Musrenbang ini dan menyatakan siap terlibat aktif dalam menyukseskan pembangunan Jawa Barat yang inklusif, terarah, dan berkelanjutan.

Dalam forum tersebut, Pemerintah Kota Cirebon menyampaikan empat isu strategis yang menjadi perhatian utama:

Pengelolaan wilayah pesisir, untuk mencegah abrasi dan menjaga ekosistem laut.

Permasalahan perlintasan sebidang kereta api. Dengan 11 titik perlintasan dan lebih dari 170 perjalanan kereta setiap hari, Cirebon termasuk kota dengan kepadatan rel yang tinggi, yang memicu kemacetan dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Normalisasi sungai di kawasan permukiman, karena banjir masih menjadi ancaman serius bagi warga yang tinggal dekat aliran sungai.

Peningkatan infrastruktur jalan sebagai bagian dari pelayanan dasar, guna mendukung mobilitas dan kualitas hidup warga.

Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, dan Wakil Wali Kota, Siti Farida, menyatakan komitmennya untuk mewujudkan visi-misi “Cirebon Setara Berkelanjutan”. Pemerintah Kota Cirebon juga siap memperkuat sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengakselerasi program pembangunan yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

0 Komentar