Tragedi Ledakan Garut: 11 Orang Tewas dalam Pemusnahan Amunisi TNI

Il
Ledakan saat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Garut, menewaskan 11 orang—2 di antaranya anggota TNI. Investigasi masih berlangsung. Doa terbaik untuk para korban. Foto : Ilustrasi ledakan/ist
0 Komentar

RADAR CIREBON .TV — Suasana pagi yang tenang di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, mendadak berubah mencekam setelah sebuah ledakan besar mengguncang kawasan itu, Senin (12/5) sekitar pukul 09.30 WIB. Ledakan tersebut terjadi saat kegiatan pemusnahan amunisi sisa oleh personel TNI dari Kodim 0611/Garut. Tragisnya, insiden ini menewaskan 11 orang, termasuk anggota TNI dan warga sipil.

Menurut keterangan resmi dari Kapendam III/Siliwangi, Kolonel Inf Mahmuddin Abdillah, dua dari korban tewas adalah prajurit aktif TNI. Beberapa korban lainnya dilaporkan sebagai warga sipil yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian, serta personel pendukung yang terlibat dalam operasi pemusnahan. Identitas seluruh korban telah dikonfirmasi, termasuk seorang kolonel dan seorang mayor TNI, yang menjadi korban jiwa dalam ledakan ini.

“Saat ini kami masih melakukan investigasi menyeluruh. Prioritas kami adalah evakuasi, identifikasi korban, serta memastikan tidak ada sisa bahan peledak yang bisa membahayakan,” ujar Kolonel Mahmuddin dalam konferensi pers di Makodim Garut.

Baca Juga:Kisah Epik Ratu Mesir, Cleopatra : Ratu Terakhir, Cinta TerakhirKetika Ring Menjadi Panggung: Gaya Hiburan Dua Generasi, Naseem Hamed dan Ben Whittaker

Ledakan yang terjadi diduga berasal dari reaksi tidak terkendali saat pemusnahan amunisi sisa latihan militer. Amunisi yang dimusnahkan disebutkan berasal dari persediaan lama dan sudah tidak layak pakai, namun prosedur pengamanannya masih dalam evaluasi. Guncangan dari ledakan tersebut terdengar hingga radius beberapa kilometer, membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar rumah.

Sejumlah korban luka, termasuk warga yang tengah bekerja di ladang tak jauh dari lokasi, dilarikan ke RSUD Pameungpeuk untuk mendapatkan perawatan intensif. Tim medis juga mengerahkan ambulans tambahan karena jumlah korban yang cukup banyak dan membutuhkan penanganan cepat.

Pihak berwenang kini menutup akses ke lokasi ledakan dan menerjunkan tim penjinak bom serta penyidik dari Polisi Militer TNI Angkatan Darat. Investigasi lanjutan dilakukan untuk memastikan apakah ada kelalaian prosedur atau potensi kelengahan teknis saat pemusnahan berlangsung.

Sementara itu, suasana duka menyelimuti keluarga korban. Beberapa kerabat menangis histeris saat mendatangi rumah sakit dan posko identifikasi korban. Pemerintah Kabupaten Garut menyatakan akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban, baik moril maupun santunan.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, yang datang langsung ke lokasi, menyampaikan belasungkawa mendalam. “Kami sangat berduka atas peristiwa ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Kami juga mendorong evaluasi ketat atas prosedur pengamanan militer agar kejadian seperti ini tidak terulang,” ujarnya.

Ledakan ini menjadi salah satu tragedi militer paling memilukan dalam satu dekade terakhir di wilayah Jawa Barat. Banyak pihak mendesak agar ada audit menyeluruh terhadap prosedur pemusnahan amunisi oleh institusi militer demi keamanan personel dan warga sipil di sekitarnya.

0 Komentar