Waspada Pengaruh Negatif Medsos, Batasi Sosial Media Untuk Anak. Kenapa?

Pembatasan Sosial Media Untuk Anak-Anak
Pentingnya pembatasan sosial media untuk anak-anak, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Foto: Radar Sampit/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Media sosial adalah platform digital yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berbagai konten seperti tulisan, foto, dan video.

Media sosial memungkinkan bagi para penggunanya untuk memiliki kehadiran online dan berpartisipasi dalam berbagai komunikasi dan diskusi.

Platform media sosial ini digunakan untuk membagikan berbagai jenis konten mulai dari foto, informasi penting, video dan juga tulisan.

Baca Juga:Dijamin Lolos. Ini Dia Cara Buat CV Agar Lamaran Kamu DilirikDari Sangkuriang Sampai Malinkundang, Ini Kisah 7 Legenda Indonesia Yang Paling Populer

Namun seiringnya berkembangnya waktu, sosial media menjadi sumber atau pusat yang menyebarkan hal-hal yang kurang senonoh, seperti adegan-adegan dewasa maupun adegan kasar. Sehingga hal tersebut menjadi pemicu larangan bagi anak-anak di bawah umur agar tidak boleh mengakses sosial media tertentu sebelum berusia legal.

Hal tersebut adalah kebijakan yang memiliki tujuan untuk melindungi anak-anak di bawah umur atau di bawah 16 tahun, dari potensi dampak negatif yang mungkin saja akan timbul akibat penggunaan media sosial tanpa pengawasan yang memadai dari orang tua.

Kebijakan-kebijakan yang diterapkan tersebut jelas memiliki dasar yang kuat jika mengingat media sosial dapat dengan mudah menyebarkan konten berbahaya seperti, konten cyber bullying, konten perjudian online, konten eksploitasi sosial, dan bahkan konten pornografi.

Penggunaan gadget di kalangan anak-anak mengalami peningkatan yang sangat melonjak tinggi di beberapa tahun terakhir. Tidak hanya itu terdapat lebih dari 5 juta kasus pornografi anak di sosial media dalam beberapa tahun terakhir.

Mengingat sebagian besar pengguna sosial media adalah generasi Z dengan penetrasi 87,02% kemudian disusul oleh generasi Alpha dengan 48,10% sehingga waktu belajar atau bermain di lingkungan mereka malah kalah dari waktu mereka menghabiskan kesenangannya di media sosial.

Memang kebijakan tersebut tentu saja menimbulkan pro dan kontra mengingat para anak-anak dan remaja sudah sangat kecanduan atau menjadikan sosial media sebagai bagian penting dalam kehidupan mereka. Namun Anda harus tau apa dampak buruk sosial media bagi Anak.

Dampak Buruk Media Sosial Bagi Anak

Seiring dengan meningkatnya akses internet, media sosial menjadi salah satu sarana yang kerap diakses oleh anak-anak dan remaja, media sosial adalah sarana yang menyajikan fitur bagi penggunanya untuk berekspresi, berbagai pengalaman, berinteraksi dan lain-lain.

Baca Juga:Gajian Habis? Ayo Ajukan KUR MandiriIngin Mengajukan Kredit Online Yang Aman? Disini Tempatnya

Memang di sebagian besar media sosial memberlakukan aturan usia tertentu saat mendaftar, akan tetapi banyak pemalsuan usia yang dilakukan sehingga hal tersebut memiliki dampak buruk bagi kehidupan anak dan remaja.

Dampak buruk yang mungkin akan timbul dari penggunaan media sosial bagi anak-anak di bawah umur atau remaja yang belum legal adalah.

  1. Termakan rumor tidak benar atau berita hoax yang didapat dari internet, yang mereka belum tahu kebenarannya dan belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang bukan.
  2. Sulit mempertahankan kefokusan dan konsentrasi karena terngiang-ngiang hal-hal yang ia lihat di internet.
  3. Menjadi korban penipuan dari para predator online.
  4. Memiliki gangguan tidur, karena terus-menerus menjelajahi sosial media hingga menjadikannya ngantuk di siang hari atau saat jam pelajaran di sekolah.
  5. Turunnya rasa kepercaya dirian, dikarenakan sering melihat kehidupan orang lain yang sangat mewah di sosial media. Sehingga akhirnya membandingkan dengan kehidupannya sendiri dan merasa bahwa hidupnya tidak adil.
  6. Rentan terkena pelaku atau perilaku negatif seperti cyberbullying, maupun body shaming yang akan membuat atau bisa merusak mental.

Dari dampak buruknya sosial media bagi anak dan para remaja maka kami akan memberikan tips untuk mendampingi anak dalam penggunaan media sosial.

1. Beri Batasan Waktu Untuk Anak Saat Mengakses Ponsel atau Komputer dan lainnya

Selain membatasi waktu bermain game dan waktu menonton televisi, sebaiknya Anda juga membatasi waktu untuk mengakses internet melalui ponsel atau media lain.

Jangan lupa untuk selalu memberikan aturan untuk anak dalam menggunakan media sosial. Misalnya cukup satu atau dua jam setelah selesai mengerjakan tugas sekolah, lalu sisanya mereka harus beraktivitas di rumah entah untuk bermain bersama keluarga atau melakukan kegiatan lain yang lebih produktif.

2. Berikan Contoh Yang Baik

Pada dasarnya anak dan remaja memang lebih menguasai perangkat teknologi jauh lebih cepat dibandingkan dengan orang tuanya, namun sebagai orang tua sebaiknya Anda harus tetap mencoba untuk mencari tahu dan mempelajari tentang berbagai aktivitas yang dilakukan oleh anaknya.

Anda bisa mulai mengajari anak Anda untuk menggunakan sosial media secara bijak, hindari menuliskan atau berbagi sesuatu yang tidak pantas karena hal tersebut bisa menjadi contoh untuk anak Anda.

Pada dasarnya media sosial adalah bagian dari perkembangan teknologi yang sulit untuk dibendung, Jadi Anda sebagai orang tua tidak boleh memiliki sikap acuh dan mulailah menetapkan peraturan agar anak Anda tetap aman saat menggunakan media.

3. Terapkan Aturan Usia

Anda harus mengedukasi anak Anda untuk memahami bahwa menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook dan lain-lain memerlukan usia minimal 13 tahun untuk membuat akun.

Jadi Anda bisa memberikan pengertian kepada anak Anda, bahwa batasan usia yang ada adalah untuk mencegah hal buruk terjadi pada mereka. Sehingga mereka dapat mengerti dan memahami aturan yang ada, dan juga tidak berusaha memanipulasi umur mereka untuk memaksa menggunakan platform media sosial tersebut.

Selain mengedukasi anak, Anda juga bisa menemani mereka saat anak Anda sedang mengakses media sosial. Sehingga Anda bisa mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan anak Anda di media sosial.

4. Perhatikan Aktivitas Anak

Jangan lupa untuk memberi pengertian kepada anak Anda bahwa sebelum mereka berusia legal maka kita sebagai orang tua harus tahu kegiatan atau aktivitas yang mereka lakukan. Sehingga Anda bisa meminta anak Anda untuk memperlihatkan aktivitas yang mereka lakukan di media sosialnya.

Jika Anda melihat gambar, kalimat atau bahkan video yang tidak baik, maka Anda bisa segera melaporkan hal tersebut kepada pihak media sosial agar kejadian tersebut tidak muncul kembali di media sosial anak Anda, dan anak Anda pun tidak melihat hal yang belum seharusnya mereka tahu.

5. Gunakan Mode Privasi dan Pengawasan Khusus

Di setiap media sosial, pastinya memiliki fitur privasi yang dapat disesuaikan sesuai keinginan Anda. Anda bisa meminta kepada anak Anda untuk mengatur fitur tersebut sesuai dengan keinginan Anda, atau Anda bisa mengaturnya sendiri untuk anak Anda.

Tentu saja hal tersebut bertujuan untuk melindungi anak dari hal-hal negatif serta melindungi akun media sosial dari pencurian identitas.

Anda juga bisa menggunakan fitur yang dapat menjadi pengawas anak Anda dalam mengakses media sosial termasuk memantau gerak-gerik konten gambar yang dibagikan, video yang disimpan, atau ditonton dan juga kata-kata yang mereka ketik.

0 Komentar