Seratus relawan dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Paguyuban Siliwangi Majakuning, pelajar, masyarakat, dan pengelola wisata Arunika, kompak bergerak menuju Tebing Cilengkrang untuk menanam 1.000 pohon. Penanaman ini bertujuan memperkuat resapan air di kawasan yang lebih tinggi. Kegiatan ini menjadi bagian dari kepedulian warga dalam melestarikan lingkungan.
Terlebih, belakangan ini, tebing yang berada di atas lembah dan sumber mata air Cilengkrang menjadi sorotan setelah sejumlah informasi longsor berseliweran di masyarakat pasca-hujan lebat pekan lalu.
Ketua Paguyuban KTH Siliwangi Majakuning, Eddy Syukur, berharap peristiwa minggu lalu tidak berkembang liar berlebihan. Ia menyerukan agar masyarakat berhenti saling menyalahkan dan saatnya bersatu mencari solusi bersama, khususnya masyarakat di sekitar lembah, yakni Desa Cisantana dan Desa Pajambon.
Baca Juga:Tebing Setinggi 50 Meter di Gumulung Tonggoh Longsor – VideoDLH Terjunkan Tim Identifikasi Kasus Pencemaran Sungai Silayar – Video
Saat ini, sejumlah ahli dalam tata kelola air, tanah, penanggulangan bencana, hingga para pegiat lingkungan, menyumbangkan berbagai solusi untuk memperkuat bagian resapan air, memperkuat tebing, dan menjaga mata air tetap bersih hingga mengalir ke Sungai Cilengkrang.
Menurut Eddy, salah satu peran Paguyuban KTH adalah memiliki anggota yang tersebar di desa penyangga yang siap dikerahkan untuk menjaga kawasan Gunung Ciremai. Paguyuban ini juga memiliki persemaian yang mampu menyediakan bibit pohon endemik untuk ditanam dan bisa berkolaborasi dengan banyak pihak.
Bibit yang ditanam pada Sabtu pagi antara lain pohon Kijamuju, beringin, bambu, dan masih banyak lagi.