Bukan Iron Man, Kini Cirebon Punya Puluhan Iron Mom

Pembentukan Iron Mom
Bupati Imron menegaskan bahwa perempuan Cirebon harus menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan bisa memimpin keluarga serta masyarakat
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Kabupaten Cirebon kini punya pasukan super baru. Bukan Iron Man, tapi Iron Mom. Jumlahnya puluhan, pengukuhan ini dilakukan dalam acara pelatihan vokasional Kelompok Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), Senin (26/5).

Bupati Cirebon H. Imron menyatakan dengan penuh semangat bahwa “Perempuan Cirebon siap jadi agen perubahan!”—sebuah pernyataan yang hampir membuat sebagian hadirin nyaris membentuk formasi Avenger sambil membawa ulekan.

Pelatihan yang digelar oleh Dinas DPPKBP3A ini tak hanya mengajarkan keterampilan praktis seperti kuliner dan kerajinan tangan, tapi juga menyuntikkan semangat bahwa perempuan—khususnya mereka yang ditinggal suami, bercerai, atau bersuamikan “full-time rebahan”—bisa tetap tangguh dan produktif.

Baca Juga:Usulan ASN Pensiun di Usia 70: Langkah Bijak atau Strategi Menolak Tua?Harvard Dilarang Terima Mahasiswa Asing, Pemerintah Digugat

“Ini adalah langkah revolusioner! Dulu perempuan hanya dianggap kuat jika berhasil mengangkat galon, sekarang perempuan kuat harus bisa angkat UMKM,” ujar Bupati Imron.

Bupati juga menegaskan bahwa perempuan Cirebon harus menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan bisa memimpin keluarga serta masyarakat.

“Kami ingin perempuan tidak hanya jadi ibu rumah tangga, tapi juga CEO rumah tangga,” tambahnya, disambut tepuk tangan para ibu yang diam-diam sudah membuka pre-order keripik kulit melinjo via WhatsApp.

Kepala DPPKBP3A, Eni Suhaeni, mengatakan bahwa hingga 2025 ini, ada sekitar 680 perempuan yang telah mendapat pelatihan vokasional.

“Kami tidak hanya memberi kail, tapi juga memberi fasilitas lain, karena zaman sekarang jualan lewat status WA lebih cuan daripada jualan di emperan,” kata Eni, bangga.

Program ini juga menghadirkan pelatih kuliner ternama, Rolia—yang konon bisa membedakan tingkat kematangan rendang hanya lewat suara dengusan rice cooker.

“Target kita bukan cuma bisa masak, tapi bisa buka lapak. Kalau perlu, bisa ekspor sambal ke Korea!” ujar Rolia dengan mata membara seperti cabai rawit.

Baca Juga:Diserang Aston Villa, MU Jadi Kesatria Tanpa Mahkota: Old Trafford, Harapan yang MeredupKanjeng Dimas Bebas Bersyarat, Vonis Total 21 Tahun

Dana kegiatan ini datang dari berbagai sumber, termasuk APBD, Pagu Indikatif Kewilayahan, serta pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama, di mana para peserta memamerkan hasil pelatihan sambil tersenyum manis—karena tahu besok pagi mereka sudah bisa jualan, dan semoga, bisa jadi influencer lokal dengan tagline: “Dulu ditinggal suami, sekarang ditinggal pelanggan karena kehabisan stok!”

0 Komentar