RADARCIREBON.TV – Viral di media sosial tentang kericuhan pada Job Fair pasti kerja ekspor 2025 yang digelar Pemerintah Kabupaten Bekasi, belum lama ini.
Job Fair yang digelar di gedung Gedung Convention Center President University, Jababeka, malah berubah menjadi kacau.
Ribuan pencari kerja saling dorong dan saling rebut pamflet berisi QR kode lowongan kerja dari banyak perusahaan. Aksi dorong tersebut mengakibatkan suasana menjadi ricuh bahkan ada juga beberapa dari peserta yang jatuh pingsan.
Baca Juga:Kabar Gembira, Beasiswa dari pemerintah Indonesia Tahun 2025 Dibuka Lagi, Bisa Kuliah di Dalam dan Luar NegeriMenyimpan Banyak Kenangan Bagi Warga Cirebon, Yogya Siliwangi Cirebon Resmi Tutup 1 Juni 2025
Kejadian tersebut tentu memancing perhatian warganet, banyak yang menyayangkan acara yang seharusnya menjadi jembatan antara perusahaan dan pencari kerja malah berakhir rusuh.
Sebenarnya kronologi Apa yang menyebabkan kericuhan pada Job Fair Bekasi 2025? Peserta Pencari Kerja yang Membeludak
Sejak hari pertama dibuka, pada Selasa pagi (27/5/2025), sudah banyak ribuan pencari kerja yang mulai datang dan memadati lokasi Job Fair.
Para pencari kerja itu memutuskan untuk datang lebih pagi supaya bisa mendapatkan antrian lebih awal. Berdasarkan data dari panitia tercatat sekitar 25.000 cari kerja hadir di lokasi.
Jumlah tersebut tentunya melebihi ekspektasi, sebab panitia job fair hanya menyediakan sekitar 2.517 lowongan kerja dari 64 perusahaan yang bekerja sama.
Saat siang hari, panitia mulai menempelkan pamflet berisi QR Code. QR Code tersebut akan mengarahkan peserta untuk mendaftarkan diri pada lowongan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Faktor Pemicu Kericuhan
Akan tetapi, suasana mulai memanas ketika ada pencari kerja yang malah merebut pamflet QR Code sebelum sempat ditempel.
Baca Juga:Selalu Sakit di Hari Pertama Menstruasi? Inilah Beberapa Cara Ampuh Mengatasi Nyeri Haid Secara CepatIjazah Ditahan Perusahaan? Begini Caranya Lapor ke Wakil Menteri Ketenagakerjaan Lewat Website dan WhatsApp
Aksinya tentunya memancing reaksi spontan dari peserta lain. Mereka pun turut berebut QR kode tersebut hingga terjadi aksi saling dorong dan benturan fisik.
Bahkan di kerumunan yang sangat padat itu malah menjadi ajang baku hantam bagi para peserta yang terlanjur tersulut emosi. Suasana pun semakin memanas tidak terkendali.
Peserta yang berada di tengah kerumunan massa, terutama perempuan. banyak Yang dilaporkan pingsan karena suasana panik dan juga kurangnya oksigen. Petugas medis pun langsung dikerahkan menangani para korban.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan pihaknya menyayangkan kericuhan pada kejadian Job Fair tersebut.
Yassierli melalui awak media, menghimbau kepada para panitia bursa kerja supaya lebih mempertimbangkan risiko kericuhan ketika acara sedang berjalan.
Yassierli berharap, kericuhan yang terjadi saat Job Fair Jababeka, Cikarang Utara, Bekasi, tidak sampai terulang kembali pada kesempatan bursa kerja yang lain.
“Tentu kita harus apresiasi job fair-nya. Job fair itu memang menjadi salah satu hal yang ditunggu oleh masyarakat,” katanya.