92% Warga Indonesia Setuju Dengan Program Barak Militer Dedi Mulyadi

Survei Program Barak Militer
Program Barak Militer Dedi Mulyadi semakin sukses dan disetujui Oleh Masyarakat Jawa Barat. Foto: Radar Sukabumi/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Masyarakat mendukung program Barak militer terutama bagi anak-anak dan remaja nakal, karena dianggap dapat membantu dalam pembentukan kedisiplinan, tanggung jawab, dan karakter yang lebih baik.

Hasil survei indikator politik Indonesia mencatat sebanyak 92% responden mendukung kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk mengirim siswa bandel ke Barak militer.

Rincian dari tingkat dukungan tersebut 61, 4% menyatakan setuju dan 31,5% sangat setuju. hanya sekitar 5% yang tidak setuju dan 1,4% tidak menjawab. bahkan angka dukungan itu lebih tinggi dari presentasi masyarakat yang tahu program tersebut sebesar 89%.

Baca Juga:Ayo Cek! Bansos Disalurkan Mulai Hari IniBerbeda Dengan Dedi Mulyadi, Ini Dia Cara Eri Cahyadi Menangani Siswa Bandel

Alasan Masyarakat

Lembaga survei indikator politik Indonesia merilis hasil survei mengenai 100 hari kinerja dan program Gubernur dan wakil Gubernur di wilayah Jawa.

Salah satu jajak pendapat dilakukan indikator politik Indonesia mengenai program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengirim siswa nakal ke Barak militer, mayoritas masyarakat setuju dengan kebijakan Dedi Mulyadi mengirim siswa nakal ke Barack militer.

Dari hasil survei lembaga indikator politik Indonesia, menunjukkan hasil bawah 61,4% masyarakat menyetujuinya, 31,5% masyarakat sangat menyetujuinya, 0,8% masyarakat tidak setuju dan 1,4% masyarakat menyatakan tidak menjawab. bahkan 10,5% masyarakat menyatakan tidak tahu mengenai program tersebut.

Sama dengan kebijakan Dedi Mulyadi mengirim siswa nakal ke Barak militer, mayoritas masyarakat setuju dengan larangan siswa agar tidak membawa handphone ke sekolah.

Bahkan hasil dari survei pun menunjukkan bahwa sebanyak 63,0% masyarakat setuju, 21,6% masyarakat sangat setuju, 11,3% masyarakat kurang setuju, 3,5% masyarakat tidak setuju, dan 0,7% masyarakat menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. 14,6% masyarakat menyatakan tidak tahu mengenai program tersebut.

Tidak hanya, larangan untuk membawa handphone atau program Barak militer saja, namun ada pula program Dedi Mulyadi mengenai larangan siswa untuk membawa motor ke sekolah.

Kebijakan Dedi Mulyadi melarang siswa membawa motor ke sekolah tersebut menuai positif dari masyarakat. mayoritas masyarakat setuju dengan larangan siswa membawa motor ke sekolah dengan jumlah survei.

Baca Juga:Batas Usia Pada Lowongan Pekerjaan DihapuskanBuruan!! Cek, Apakah Nama Anda Terdaftar Kedalam Penerima Bansos

64,2% masyarakat menyetujuinya, 28,6% masyarakat sangat setuju, 6,1% masyarakat kurang setuju, 0,5% masyarakat tidak setuju dan 0,7% masyarakat menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab, sementara 10,0% masyarakat menyatakan tidak mengetahui mengenai program tersebut.

Kemudian dapat disimpulkan bahwa dalam survei tersebut mayoritas masyarakat Jawa Barat sangat mendukung sejumlah kebijakan dari Dedi Mulyadi yang lain seperti larangan study tour yang didukung oleh 90% responden.

Bahkan larangan wisuda pun didukung oleh 87% responden termasuk larangan menggelar acara perpisahan di hotel atau gedung yang didukung 90% dari responden.

Survei indikator politik ini digelar selama 8 hari Mulai tanggal 12 sampai 19 Mei 2025 terhadap 600 responden di Jawa Barat.

Survei tersebut dilakukan dengan cara wawancara tatap muka dengan margin of error +/- 4,1% dan tingkat kepercayaan survei berada pada angka tertinggi di 95%.

Apakah anda termasuk masyarakat yang tinggal di Jawa Barat? jika iya, bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda menyetujui seluruh program dari Dedi Mulyadi, atau Anda justru memiliki alasan untuk kontra mengenai keputusan Gubernur Jawa Barat tersebut?

0 Komentar