Di tengah era gawai yang mendominasi, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Majalengka menyoroti pentingnya membangkitkan kembali minat baca masyarakat. Salah satu upaya yang terus digencarkan adalah beragam kegiatan seperti perpustakaan keliling, pameran, hingga sosialisasi secara door to door.
Plt. Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Majalengka, Nono Heryano, menyoroti budaya membaca yang saat ini mulai ditinggalkan. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh gawai yang semakin mendominasi kehidupan sehari-hari.
Meski begitu, Nono menyampaikan bahwa Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Majalengka kini berada di angka 69,55, yang menunjukkan bahwa minat baca masyarakat masih tergolong sedang, bahkan perkembangannya menunjukkan tren yang meningkat.
Baca Juga:Kepala DPKPP Kab. Cirebon Tersangka Korupsi Proyek Jalan & Drainase – VideoPencemaran Limbah Kerang Karangreja Makin Mengkhawatirkan – Video
Nono menambahkan, tingkat kunjungan perpustakaan yang kini mencapai lebih dari 100 orang per hari menandakan adanya peningkatan minat baca. Berbagai program pun akan terus digencarkan, seperti sosialisasi, perpustakaan keliling, pameran, dan program literasi lainnya.
Sementara itu, dengan kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah, pihak sekolah, dan masyarakat, diharapkan budaya membaca di Majalengka dapat terus berkembang meskipun dihadapkan pada tantangan gawai, sehingga tercipta generasi yang gemar membaca dan berwawasan luas.