Setengah Lebih Video Kesehatan Mental di TikTok Ternyata Ngaco, Ini Kata Ahli!

foto
ilustrasi menonton video TikTok/ foto: freepik
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Kamu sering scroll TikTok terus nemu video tagar #mentalhealthtips, soal kesehatan mental? Hati-hati ya, soalnya lebih dari setengah video yang lagi viral soal kesehatan mental ternyata isinya ngaco! Ini bukan asal ngomong, tapi hasil investigasi media The Guardian.

Gimana Bisa Ketahuan?

Jadi, mereka ngecek 100 video paling populer yang pakai tagar #mentalhealthtips di TikTok. Terus, video-video itu dianalisis sama para psikolog, psikiater, dan akademisi.

Hasilnya? 52 dari 100 video ternyata berisi informasi yang salah, dan sisanya banyak juga yang isinya ngambang, nggak jelas, bahkan bisa menyesatkan.

Baca Juga:Boleh Nggak Sih Gabungin Puasa Tarwiyah & Arafah Sekalian Qadha Ramadhan? Ini Kata Para Ulama!BPNT Rp600 Ribu dan PKH Tahap 2 Cair Juni 2025, Cek Sekarang!

Contoh Kontennya yang Aneh-Aneh

Beberapa video viral yang dikritik itu misalnya:

Makan jeruk sambil mandi bisa bikin lebih tenang (eh? serius?)

Suplemen seperti saffron, magnesium glycinate, dan holy basil dipromosikan seolah-olah bisa nyembuhin gangguan mental, padahal belum jelas bukti ilmiahnya

“Sembuh dari trauma dalam sejam” (kayak sulap!)

Sering juga ada konten yang sembarangan ngasih diagnosis, kayak bilang kamu punya gangguan kepribadian cuma karena kamu lagi bad mood

Kata Para Ahli…

Menurut Dr. David Okai, ahli saraf & psikiater dari King’s College London, banyak video yang pakai istilah psikologi seenaknya. Misalnya ngomong soal “trauma”, “gangguan jiwa”, “kesejahteraan” tapi tanpa konteks yang bener. Ini bikin orang jadi salah paham tentang apa itu sebenarnya penyakit mental.

Dan Poulter, mantan Menteri Kesehatan Inggris yang juga psikiater, bilang sebagian besar video di TikTok itu “terlalu lebay” dalam melihat emosi manusia.

Perasaan sedih, kecewa, atau marah yang sebenarnya normal, malah dikasih label gangguan mental. Akhirnya yang benar-benar butuh bantuan jadi terpinggirkan.

Amber Johnston, psikolog dari British Psychological Society, juga bilang konten soal trauma di TikTok sering ngebahas PTSD seolah-olah itu hal simpel yang bisa dijelasin dalam 30 detik, padahal aslinya jauh lebih rumit dan beda-beda tiap orang.

Baca Juga:Proyek Pusat Data Nasional Tetap Lanjut, Komdigi Ungkap JadwalnyaJaga Kesehatan, Ini 7 Penyakit yang Sering Muncul Saat Musim Hujan!

TikTok bilang mereka udah kerja bareng WHO dan NHS buat nyediain info yang valid. Katanya juga, 98% konten berbahaya berhasil mereka hapus sebelum dilaporkan pengguna.

Tapi, anggota parlemen di Inggris masih ngerasa itu belum cukup. Mereka minta regulasi diperkuat biar konten-konten misinformasi kayak gini nggak terus nyebar bebas.

Salah satunya lewat Online Safety Act, undang-undang buat ngatur konten digital biar nggak berbahaya buat publik.

Jadi, Harus Gimana?

Kalau kamu suka cari info soal kesehatan mental di medsos, tetap waspada, ya! Jangan langsung percaya sama semua yang kamu lihat. Lebih baik:

  • Cek ulang info dari sumber yang terpercaya
  • Konsultasi langsung ke tenaga profesional (psikolog atau psikiater)
  • Ingat, mental health itu topik serius, bukan cuma konten viral
0 Komentar