PASCA DISIDAK OLEH GUBERNUR JAWA BARAT beberapa waktu lalu, pedagang kaki lima di kawasan Trusmi ditertibkan oleh Satpol PP Kabupaten Cirebon. Namun, aksi penertiban tersebut mendapatkan reaksi pro dan kontra dari para pedagang.
Satpol PP Kabupaten Cirebon melakukan penertiban di kawasan Pasar Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, pada Rabu pagi. Kawasan tersebut dibenahi setelah instruksi langsung dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), saat kunjungan ke Cirebon beberapa hari lalu. Upaya penertiban itu dilakukan agar kawasan pasar tertata rapi dan mengurangi kemacetan.
Namun, dalam penertiban kawasan pasar ini memicu pro dan kontra dari para pedagang. Pedagang yang berada di dalam pasar sangat mendukung kebijakan Gubernur Jawa Barat. Sebagian pedagang sangat setuju dengan arahan KDM, agar semua penjual berkumpul di dalam pasar. Kemudian, tidak banyak sampah berserakan di jalan.
Baca Juga:Disdukcapil Serahkan Dokumen Adminduk Kepada Keluarga Korban Longsor – VideoRahmat Operator Excavator Selamat Dari Bencana Longsor – Video
Namun, berbeda dengan pedagang di ruas jalan yang kontra terhadap penertiban. Menurutnya, tempat berjualan di dalam sudah penuh sesak. Selain itu, dengan berjualan di pinggir jalan memudahkan pembeli agar tidak susah keluar-masuk pasar.
MESKI DEMIKIAN, para pedagang merasa bahwa langkah ini tidak adil bagi kedua belah pihak, baik itu pedagang kaki lima maupun pedagang di dalam pasar. Sementara itu, dari Pemerintah Kabupaten Cirebon menyatakan bahwa penertiban ini bertujuan untuk meningkatkan kebersihan dan ketertiban pasar.