Didemo Siswa, Kepala Sekolah SMAN 9 Tambun Langsung Dicopot Dedi Mulyadi

Demo Siswa
Siswa SMAN 9 Tambun Selatan melakukan demo atas ketidakadilan dan pungutan liar yang terjadi di sekolahnya, sehingga Kepala Sekolah SMAN 9 dicopot. Foto: Radarbekasi.id/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Kepala sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan seperti TK, SD, SMP, SMA, ataupun SMK.

Kasus dugaan pungutan liar yang menyeret kepala SMAN 9 Tambun Selatan, Bekasi Jawa Barat, hingga membuat demo yang dilakukan oleh para siswa.

Kasus Viral Mengenai Dugaan Pungutan Liar di SMAN 9 Tambun

Setelah video ratusan siswa SMAN 9 Tambun Selatan yang viral karena dugaan pungutan liar, kepala sekolah Kurniawati langsung ditindak oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Baca Juga:Ingin Cepat Kaya? Coba Lakukan InvestasiAgar Hobi Bermain Game Mobile Legends Menghasilkan Uang, Ikuti Cara Dibawah Ini

Dibenarkan oleh humas SMAN 9 Tambun Selatan, yaitu Sahri Ramadan bahwa Kurniati dinonaktifkan terkait kasus dugaan pungli di SMAN 9 Tambun Selatan tersebut.

Bahkan Sahri mengungkap bahwa pemerintah provinsi Jawa Barat sedang melakukan audit pasca demo siswa yang viral hingga mencuat ke publik.

Namun Sahari mengaku bahwa ia tidak mengetahui audit Apakah yang menyasar keuangan sekolah atau pribadi Kurniawati.

Selain kepala sekolah Kurniawati, sejumlah jajaran guru di SMAN 9 tambun Selatan pun dipanggil ke kantor cabang dinas (KCD) wilayah III Jawa Barat, untuk dimintai keterangan perihal masalah internal sekolah mereka tersebut.

Tidak hanya itu, bahkan internal sekolah juga sudah membahas pengganti sementara posisi Kurniawati setelah dinonaktifkan oleh Dedi Mulyadi.

Beberapa waktu lalu muncullah video ratusan siswa demo di SMAN 9 tambun Selatan, yang kemudian video tersebut mendapatkan viewers yang banyak sehingga menjadi viral.

Dalam demo tersebut terlihat para siswa membawa beberapa spanduk berukuran besar yang berisi tulisan mengenai sindiran.

Baca Juga:Bansos BPNT Tahap 2 Sudah Cair. Jangan Sampai KelewatanKepsek di Riau Dicopot Jabatannya Akibat Biarkan Siswa Gadaikan HP Demi Bayar Uang Praktek.

Spanduk-spanduk yang ditunjukkan tersebut, diduga memang menyindir sang kepala Sekolah yang belakangan diketahui bernama Kurniawati.

Setelah aksi demo siswa SMAN 9 tambun Selatan tersebut viral, Kurniawati selaku kepala SMAN 9 langsung dinonaktifkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Adapun alasan yang menyebabkan siswaSMAN 9 Tambun Selatan melakukan demo kepada kepala sekolah mereka, diantaranya adalah.

1. Pungli

Penyebab utama siswa SMAN 9 Tambun Selatan melakukan demo adalah karena diduga adanya pungutan liar (Pungli) yang berkedok sumbangan untuk fasilitas sekolah.

Bahkan para orang tua siswa wajib membayar sebesar Rp500.000 setiap tahunnya.

Menurut keterangan para siswa, biaya pembangunan gedung tersebut disalurkan sekali dalam setahun dengan nominal tak dibatasi besarannya.

Sehingga hal tersebut membuat para siswa curiga bahwa adanya penyelewengan dana, lantaran uang yang telah dikumpulkan orang tua siswa tersebut tidak dipergunakan untuk kebutuhan fasilitas sekolah seperti yang sudah dijanjikan.

Akibatnya hal tersebut membuat ratusan siswa di SMAN 9 Tambun Selatan menjadi geram, terutama kepada pihak kepala sekolah. Sehingga mereka meluapkan kekecewaannya dengan menggelar aksi demo di halaman sekolah mereka.

2. Pengadaan Snack Fiktif

Siswa SMAN 9 Tambun Selatan juga melakukan demo tersebut karena dugaan tanda tangan pengadaan snack fiktif.

Siswa kelas XI berinisial H mencurigai dugaan pemaksaan tanda tangan tersebut memiliki maksud lain, mengingat kegiatan seperti buka puasa bersama, pesantren kilat, dan bahkan perlombaan sudah dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum pihak sekolah meminta tanda tangan.

Meskipun sudah memberikan tanda tangan sekalipun, para siswa mengaku mereka tidak mendapatkan hak mereka yaitu snack dalam beberapa kegiatan tersebut.

3. Pembangunan Gedung dan Fasilitas

Sahri Ramadan selaku pihak humas SMAN 9 Tambun Selatan mengakui bahwa pihaknya memang meminta sumbangan dana pembangunan sekolah.

Sahri mengklaim bahwa dana sumbangan tersebut digunakan untuk kegiatan akademik dan non akademik, salah satunya terkait pembangunan gedung sekolah.

Ia mengatakan bahwa dana sumbangan itu sudah sesuai kesepakatan, namun ia pun mengaku bahwa tak menjelaskan pihak-pihak yang membuat kesepakatan tersebut.

Disisi lain, dalam demo yang terjadi para siswa juga mempertanyakan mengenai kejelasan pembangunan gedung dan juga meminta kejelasan mengenai fasilitas Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Diketahui bahwa fasilitas UKS di sekolah SMAN 9 Tambun Selatan tersebut, hanya berupa meja tanpa kursi dan juga kasur.

Bahkan obat-obatan yang harusnya tersedia pun sudah dua bulan tidak disuplai oleh pihak sekolah.

Murid berinisial RP menjelaskan pendapatnya bahwa para pengurus UKS bahkan terpaksa menggunakan uang pribadinya untuk membeli obat-obatan, apabila ada pelajar yang memerlukan perawatan.

Bahkan pembelian obat dari uang saku pribadi para pelajar pun tak diganti oleh pihak sekolah.

4. Pengadaan Alat

Selain fasilitas, para siswa SMAN 9 Tambun Selatan juga mempertanyakan soal pengadaan alat.

Hal-hal yang dipersoalkan oleh siswa tersebut adalah pembelian pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC) mushola.

Menurut para siswa, sebelumnya setiap kelas selalu diminta untuk menyumbang sebesar Rp20.000 per harinya.

Namun hingga kini, fasilitas berupa aset tersebut yang selalu dijanjikan tidak pernah terealisasikan.

Marena demo dengan alasan-alasan tersebut, akhirnya kepala SMAN 9 Tambun langsung dicopot dari jabatannya.

0 Komentar