RADARCIREBON.TV- Artificial intelegent kini makin canggih. Namun penggunaannya makin kesini makin kesana.
Bagaimana tidak, sejumlah konten kreator malah menjadikan neraka sebagai bahan candaan untuk menarik viewer.
Sebut saja akun Rendi Maulana yang memposting situasi hati pertama di Neraka yang ternyata tidak begitu menakutkan meskipun dikelilingi oleh api dan lava disekitarnya.
Baca Juga:Jenguk Siswi yang Putus Sekolah, Bupati: Kami Siap Biayai Sekolah dan KehidupannyaLaga Timnas Vs Jepang : Tembakan 0, Tembakan Ke Gawang 0
“Halo kawan, ini loh hari pertama saya si Neraka. Ternyata tidak begitu mengerikan,”ujar seorang pria tua yang dibuat menggunakan layanan Google Vo3.
Pria lainnya yang terlihat verendam di lava panas menyapa netizen dengan gaya santai.
“Hari pertama di neraka guys, bareng temen lama gua, ternyata masuk neraka juga, kalian yang masih ngelakuin dosa nanti ketemu gue,”tuturnya.
Dalam adegan lainnya, bahkan ada seorang perempuan yang direndam dilava panas dan mencari teman-temannya. Ia terlihat mencari keberadaan teman-temannya karena tidak ada disekitarnya.
“Apa yang kamu lakukan smapai kesini,”ujar seornag monyet yang kemudian langsung dijawab oleh snag perempuan.
“Aku pelakor, kamu kenapa disini, “tegasnya. Sang monyet pun menjawab jika ia masuk karena mencuri makanan babi.
Veo 3 Resmi Dirilis, Google Umumkan Kamera, Kru Film, dan Imajinasi Segera Dipensiunkan
Mengenal Google Veo3
Baca Juga:Ini Prediksi Starting XI Jepang Vs Indonesia: Laga Terakhir Penuh Makna di SuitaPortugal Juara Lewat Adu Penalti,Morata Gagal Eksekusi, Ruben Neves Jadi Penentu
Dunia perfilman, bersiaplah: Google baru saja meluncurkan Veo 3, kecerdasan buatan yang diklaim mampu mengubah teks menjadi video sinematik. Dalam kata lain, selamat tinggal scriptwriter galau, kru lighting yang sering ngopi di lokasi, dan kameramen yang suka mangkir pas golden hour.
Di ajang Google I/O 2025, CEO Google tampak antusias (atau lelah menyembunyikan ambisi menggantikan manusia sepenuhnya) saat memperkenalkan Veo 3. AI ini bukan cuma bisa bikin video, tapi bisa membuat seluruh studio film merasa insecure.
“Ketik ‘naga jatuh cinta pada meteor’ dan Veo akan memberikan Anda trilogi dengan skor Rotten Tomatoes 89%,” klaim salah satu teknisi yang telah tidur di bawah meja sejak Februari.
Apa Hebatnya Veo 3?
Video 1080p: Karena tentu saja, kalau resolusi masih 720p, netizen akan menghujat seperti biasa.
Gaya Sutradara Otomatis: Mau gaya Wes Anderson, Christopher Nolan, atau sinetron stripping pukul 17.00? Semua bisa.
Plot Twist Gratis: AI ini bisa secara otomatis menambahkan plot twist, karena menurut Google, hidup yang datar adalah hidup yang gagal.
Perintahnya Simpel: Cukup ketik, “buat video superhero patah hati karena dikhianati oleh toaster,” dan boom—Veo 3 menghadirkan kisah epik berdurasi 3 menit dengan musik Hans Zimmer imitasi.
Tapi Tunggu, Ada Lagi!
Veo 3 juga bisa “mengedit dengan emosi.” Jika kamu sedang sedih, maka cuaca di video akan otomatis mendung. Kalau kamu marah, AI akan menambahkan efek kilat, api, dan suara bass berat—mirip trailer film DC, tapi bisa dimengerti.
“Ini bukan sekadar AI, ini adalah teman curhat visual,” kata Product Manager Google yang sempat terlihat menitikkan air mata saat menonton hasil render Veo 3 berjudul ‘Aku, Sepiring Nasi Goreng, dan Masa Depan Tanpamu’.
Kekhawatiran? Apa Itu?
Ketika ditanya soal potensi penyalahgunaan seperti deepfake, propaganda politik, dan pembuatan fanfiction video Presiden beradegan musikal, pihak Google menjawab diplomatis:
“Kami percaya pada etika. Kami juga percaya pengguna akan lebih sibuk membuat ulang ending Game of Thrones daripada menyebarkan hoaks.”
Siapa yang Bisa Pakai?
Untuk saat ini, akses hanya diberikan kepada kreator pilihan, pembuat film independen, dan Youtuber yang punya minimal 10.000 subscriber dan tidak pernah membuat video reaction berlebihan.
Kesimpulannya?
Dengan Veo 3, Google tidak hanya menghadirkan teknologi baru, tapi membuka era di mana manusia bisa menjadi sutradara, aktor, penulis, dan kritikus—semuanya sekaligus, dari kursi malas dengan cemilan di tangan.
Jadi, jika Anda melihat iklan viral berjudul “Cinta Terhalang Cloud Storage”, jangan heran. Itu mungkin bukan karya festival film Cannes—tapi buatan remaja 17 tahun di Bekasi yang baru saja mengetik tiga kalimat di Veo 3 sambil main Mobile Legends.
Karena masa depan bukan soal siapa yang punya kamera terbaik, tapi siapa yang bisa mengetik paling dramatis.