Kuningan Miliki Cara Jitu Penanggulangan Limbah Kohe – Video

Kuningan Miliki Cara Jitu Penanggulangan Limbah Kohe
0 Komentar

Pemerintah Kabupaten Kuningan terus melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan hidup. Salah satunya adalah dengan mengolah limbah kotoran hewan atau Kohe menjadi pupuk organik. Upaya ini diharapkan mampu menekan pencemaran lingkungan, khususnya di kawasan sentra peternakan kaki Gunung Ciremai, yang belakangan menjadi sorotan publik.

Pemkab Kuningan terus mendorong pemanfaatan limbah ternak menjadi produk yang bermanfaat. Salah satunya dengan membangun sistem pengolahan Kohe menjadi pupuk organik. Langkah ini sekaligus menjawab isu lingkungan yang semakin mendesak, terutama di kawasan peternakan seperti Cigugur, yang kerap mengalami penumpukan limbah.

Bupati Kuningan menyebut, Desa Cisantana dan Cipari di Kecamatan Cigugur menjadi daerah dengan populasi sapi perah tertinggi, sehingga dipilih sebagai lokasi prioritas penanganan Kohe.

Baca Juga:Wakil Menteri P2MI Launching LPK Bahasa Berbasis Pesantren – VideoLayanan Masyarakat Di Desa Setu Kulon Terancam Mati – Video

Untuk mengoptimalkan penanganan, Pemkab bekerja sama dengan PT Berkah Lumintu Sejati, yang telah mengoperasikan pabrik pengolah Kohe di Desa Cihideunghilir, Kecamatan Cidahu. Pabrik ini merupakan mitra Pupuk Indonesia Grup yang ditunjuk untuk memproduksi pupuk organik bersubsidi jenis Petroganik.

Di pabrik ini, Kohe sapi dari peternak setempat menjadi bahan baku utama. Melalui proses standardisasi, limbah yang sebelumnya mengotori lingkungan, berubah menjadi produk yang bernilai jual tinggi dan ramah lingkungan.

Pada tahap awal, kapasitas produksi ditargetkan sebesar 20 hingga 30 ton per bulan, dan akan ditingkatkan hingga 50 ton per bulan. Langkah ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi para peternak.

Perusahaan menilai, potensi limbah ternak di Kuningan sangat besar, namun selama ini belum dikelola secara maksimal. Inisiatif Pemkab pun dinilai strategis dan layak didukung.

Setelah di Cidahu, Pemkab juga menyiapkan pembukaan pabrik serupa di kawasan Cigugur. Kedekatan dengan sumber Kohe dinilai lebih efisien dalam proses pengumpulan maupun distribusi produk.

Dengan terwujudnya program ini, pemerintah daerah optimistis tingkat pencemaran lingkungan akan menurun drastis. Sementara di pihak lain, petani dan peternak diuntungkan dengan ketersediaan pupuk organik berkualitas dan berkelanjutan.

0 Komentar