Sebaliknya hipertensi sekunder akan muncul sebagai akibat dari kondisi medis lain atau penyakit tertentu. Jenis hipertensi ini sering berkembang secara tiba-tiba, bahkan dapat dialami oleh anak-anak dan biasanya terkait dengan gangguan kesehatan yang mendasarinya, seperti.
- Konsumsi alkohol secara berlebihan.
- Sleep upnea atau gangguan pernapasan saat tidur.
- Penggunaan obat tertentu, seperti pil kontrasepsi, dekongestan atau kortikosteroid.
- Penyalahgunaan obat-obatan terlarang (NAPZA).
- Kelainan struktur pembuluh darah.
- Penyakit jantung bawaan sejak lahir.
- Hipertiroidisme atau gangguan fungsi kelenjar tiroid.
- Gangguan pada ginjal.
Selain itu hipertensi juga dapat dipicu oleh faktor emosional, salah satunya adalah White Coat Hypertension, atau hipertensi jas putih yaitu kondisi tekanan darah tinggi yang terjadi karena rasa takut atau cemas saat menjalani pemeriksaan medis.
Selain itu ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami hipertensi yaitu.
- Usia diatas 65 tahun.
- Memiliki gaya hidup kurang aktif atau jarang melakukan aktivitas fisik.
- Kehamilan yang dapat memicu hipertensi gestasional.
- Riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi.
- Kondisi kesehatan tertentu seperti obesitas, slip-upnea, diabetes atau gangguan ginjal.
- Pola makan tinggi garam yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
- Kebiasaan merokok.
- Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan.